Selasa, 30/04/2024 - 13:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Imigrasi Jelaskan Soal UAS Ditolak Masuk Singapura

ADVERTISEMENTS

Indonesia tidak bisa mengintervensi keputusan Singapura menolak UAS masuk.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen Kemenkumham) menjelaskan terkait ditolaknya Ustadz Abdul Somad (UAS) alias Abdul Somad Batubara saat akan masuk ke Singapura. Imigrasi mengatakan penolakan ini terjadi karena keputusan dari negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Alasan kenapa otoritas imigrasi Singapura menolak mereka itu sepenuhnya kewenangan dari Singapura yang tidak bisa kita intervensi,” kata Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi, Achmad Noer Saleh dalam keterangan, Selasa (17/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Imigrasi Singapura diketahui telah menolak tujuh orang WNI termasuk UAS. Sedangkan enam WNI lainnya yakni berinisial SN, HN, FA, AMA, SQA dan SAM. Achmad mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah dalam dokumen keimigrasian WNI tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Tidak ada masalah dalam paspor mereka bertujuh dari Imigrasi Indonesia sudah sesuai ketentuan,” kata Achmad lagi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

UAS beserta keluarganya ditolak masuk Singapura setelah sebelumnya berangkat menggunakan kapal MV Brilliance of Majestic pada pukul 12.50 WIB dari TPI Batam Center. Setiba di Singapura, Otoritas Imigrasi dan Pemeriksaan Singapura (ICA) menolak masuk tujuh orang tersebut.

Berita Lainnya:
Viral Seorang Pemudik yang Ceritakan Mudik Gratis Alfamart Tapi Meminta Iuran Tol, Begini Klarifikasi dari Sopir Bus

Mereka beralasan ketujuh orang itu tidak memenuhi syarat untuk berkunjung ke Singapura. Ketujuh WNI tersebut lantas langsung kembali ke Indonesia pada kesempatan pertama dan tiba kembali di TPI Batam Center pada pukul 18.10 WIB.

Achmad mengatakan, pemerintah Indonesia tidak bisa mengintervensi keputusan tersebut. Dia melanjutkan, alasan dan keputusan penolakan ketujuh orang tersebut menjadi wewenang penuh dari otoritas imigrasi Singapura.

“Penolakan masuk kepada Warga Negara Asing oleh otoritas imigrasi suatu negara merupakan hal yang lazim dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara tersebut,” katanya.

Sebelumnya, UAS mengungkapkan bahwa dirinya ditolak masuk ke Singapura oleh Petugas Imigrasi setempat melalui Pelabuhan Tanah Merah pada Senin (16/5/2022) lalu. Hal ini disampaikannya di kanal YouTube Ustaz Abdul Somad, Hai Guys pada Selasa, 17 Mei.

Berita Lainnya:
Kepala BIN: Kita Sangat Optimistis, Tim Voli BIN Bisa Jadi Juara Proliga 2024

“Saya berangkat ke Singapura pada Senin siang dari Batam tanggal 16 Mei 2022, sampai di Pelabuhan Tanah Merah (Singapura) sekitar jam 1.30 (siang) waktu Indonesia. Dalam rangka libur, kebetulan sahabat saya ini kan dekat rumahnya dari Singapura,” katanya.

Selain dirinya, semua rombongan yang datang bersamanya bisa lewat imigrasi dan menyebrang ke Singapura. UAS menjadi orang terakhir yang diperiksa semua berkas, namun dia tidak diizinkan melanjutkan perjalanan.

“Berkas lengkap semua. Travel card, kartu untuk datang-masuk lengkap semua tak ada kurang. Sudah sampai stempel imigrasi dia tidak stempel karena langsung di scan aja paspor, abis itu cap jempol,” katanya.

“Pas mau keluar, sahabat saya keluar, istrinya sudah, anaknya sudah, ustazah sudah, anak saya sudah, saya yang terakhir. Begitu saya mau keluar, lalu tas itu ditarik masuk,” papar UAS.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi