Minggu, 05/05/2024 - 03:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menteri LHK Targetkan Restorasi 108 DAS Kritis

ADVERTISEMENTS

Menteri LHK Siti Nurbaya menargetkan restorasi 108 daerah aliran sungai (DAS) kritis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya hendak restorasi 108 daerah aliran sungai (DAS) hingga 2030 mendatang. Selain sebagai upaya mengurangi emisi karbon, restorasi ini juga untuk memastikan ketersediaan sumber daya air masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Siti menjelaskan, pengelolaan sumber daya air berkaitan dengan upaya mengelola ancaman penurunan pasokan dan kualitas air akibat laju pembangunan, degradasi bentang alam, dan perubahan iklim.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Karena itu, Indonesia telah membuat komitmen kuat untuk memulihkan lahan terdegradasi dengan meluncurkan program Indonesia Forestry and Other Land Use (FoLU) Net-Sink 2030.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kawasan Gunung Bromo Ditutup untuk Pembersihan Sampah


“Target rehabilitasi hutan dan lahan Indonesia sangat masif. Ada 108 unit DAS kritis yang harus direstorasi, 15 danau prioritas, 65 waduk, 100 mata air, kawasan rawan bencana yang cukup besar, kawasan rawan kebakaran, dan tanah terdegradasi yang terletak di 34 provinsi,” kata Siti dalam pertemuan para menteri oleh organisasi Sanitation and Water for All (SWA) di Jakarta, Rabu (18/5).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Terkait dengan program aksi pengelolaan air berkelanjutan, kata Siti, pihaknya telah melakukan beberapa hal. Misalnya, penggunaan kembali air wudhu di Masjid Istiqlal, restorasi hidrologi fungsi ekosistem lahan gambut, serta program Eco-riparian yang berfokus pada pengurangan limbah domestik di danau dan sungai.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Siti menambahkan, dalam aspek pembangun di Indonesia, sumber daya air sama pentingnya dengan sumber daya lahan. Indonesia secara serius mempertimbangkan kesesuaian konfigurasi lanskap dengan kondisi biofisik dan aspek sosial ekonomi dalam mengelola sumber daya air.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
PDIP Ogah Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut: Berkompetisi dengan Ijeck Lebih Menarik


“Tata kelola lanskap harus ditangani untuk memastikan kesinambungan penyediaan air bersih dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Indonesia menginisiasi berbagai program pencegahan dan perbaikan stabilitas lanskap melalui pendekatan berbasis ekosistem untuk menjamin ketersediaan air sesuai dengan dimensi ruang dan waktu,” ujar Menteri Siti.


“Air menjadi faktor yang utama dalam menghitung daya dukung dalam penilaian lingkungan strategis kami, serta membangun ketahanan pangan dan energi,” imbuhnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi