Rabu, 22/05/2024 - 06:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Bertemu Presiden Korsel, Biden Bahas Korut

Biden membahas kerja sama nuklir dan ancaman Korut saat bertemu Presiden Korsel.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

  SEOUL — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membahas kerja sama nuklir dan ancaman Korea Utara (Korut) saat bertemu Presiden Korsel Yoon Suk-yeol. Biden melakukan kunjungan bilateral pertamanya pada Sabtu (21/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Pejabat senior pemerintah Biden mengatakan Washington setiap untuk berdiplomasi dengan Korut. AS juga siap bekerja kerja sama dengan negara-negara lain di kawasan untuk membantu Korut dalam berbagai isu seperti pandemi Covid-19 “yang cukup berat.”


Pada Jumat (20/5/2022) kemarin Korut mengatakan telah berhasil mengatasi wabah Covid-19. Kantor berita Korut, KCNA melaporkan jumlah orang dengan gejala di negara yang terisolasi itu pada Kamis (19/5/2022) bertambah 263.370 orang.

Berita Lainnya:
Pejabat Lokal Konfirmasi Presiden Iran dan Pendampingnya Tewas


Sehingga total kasus dengan gejala menjadi sekitar 2,24 juta termasuk 65 kasus kematian. KCNA tidak melaporkan berapa banyak kasus positif virus korona.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Walaupun angka kasus infeksi tinggi tapi Korut masih mengaku berhasil mengendalikan pandemi. Pyongyang juga berencana menggelar pemakaman kenegaraan bagi mantan jenderal.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Bahkan dalam situasi prevensi epidemi darurat maksimal, produksi nomral di sektor-sektor kunci tetap normal dan proyek-proyek pembangunan skala besar didorong tanpa henti,” kata KCNA.

Berita Lainnya:
Pejabat Israel Kecam Biden karena Tunda Pengiriman Senjata


“Hasil baik dilaporkan dengan stabil dalam perang anti-epidemi yang sedang berlangsung,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS


Dewan hak asasi manusia PBB memperingatkan tingginya angka kasus infeksi dan langkanya sumber medis dan vaksin maka konsekuensi pandemi Covid-19 bagi negara berpopulasi 25 juta orang itu akan “sangat menghancurkan”. Organisasi Kesehatan Dunia khawatir penyebaran yang tidak diketahui dapat menimbulkan varian baru yang lebih mematikan. n Lintar Satria/Reuters  

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi