Kamis, 02/05/2024 - 01:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Urai 3 Faktor Kondisi Objektif Indonesia, RR: Sudah Matang, Perubahan akan Terjadi

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Sejarah telah mengajarkan pada umat manusia bahwa perubahan merupakan hal yang tidak bisa terelakan dari perjalanan kehidupan. Perubahan bisa terjadi dengan mudah tergantung pada kondisi objektif yang ada.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Jika kondisi objektifnya belum matang, maka tidak akan terjadi apa-apa. Kalau kondisi objektifnya sudah matang, maka perubahan akan terjadi,” ujar tokoh senior DR. Rizal Ramli kepada wartawan, Jumat (3/6).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, kondisi objektif di tanah air saat ini sudah terbilang matang, sehingga perubahan tinggal menunggu waktu saja. Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu lantas mengurai 3 alasan mengapa kondisi objektif sudah bisa disebut matang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Damri: 56,9 Ribu Lebih Tiket Angkutan Habis Terjual Hingga H-1 Lebaran

Faktor pertama adalah kondisi perekonomian rakyat golongan menengah ke bawah, yang terus menerus mengalami kesusahan. Bertubi-tubi kelompok ini mendapat musibah. Mulai dari diberhentikan kerja saat ada pandemi, harga-harga kebutuhan pokok dan bahan bakar melonjak, hingga pungutan pajak yang ikut meningkat.

ADVERTISEMENTS

“Pendapatan yang naik besar hanya untuk oligarki yang menguasai mineral, tambang, sawit,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Faktor kedua adalah kondisi pemerintah yang mengalami kesulitan likuiditas karena terus mengejar proyek-proyek besar. Teranyar proyek pemindahan ibukota negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Rizal Ramli mengingatkan bahwa dibalik semangat proyek luar biasa itu, ada potensi mark-up dari setiap proyek tersebut. Perkiraannya, minimum ada 20 persen, yang menjadi bancakan para pejabat, tanpa peduli bagaimana membayar utang untuk proyek-proyek tersebut.

Berita Lainnya:
Jika Hasil Pemberian Suami, Semua Harta Sandra Dewi pun Bisa Disita

“Pembangunan tanpa perencanaan yang matang dan cenderung ugal-ugalan. Akibatnya, semua harus dinaikkan. Tarif, pajak, listrik, dan semua hal harus dinaikkan untuk menutupi kondisi keuangan negara yang memang berat ini,” tegasnya.

Adapun faktor yang ketiga adalah tentang anggapan dunia pada rezim Indonesia saat ini. Ada yang melihat Indonesia sudah menjadi negara yang pro pada China. Ada juga yang melihat Indonesia sudah semi otoriter dan tidak mampu selesaikan masalah dasar kebutuhan rakyatnya.

“Kalau 3 faktor itu digabung, maka perubahan akan terjadi karena kondisi objektifnya sudah matang,” tutup pria yang akrab disapa RR tersebut.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi