Sabtu, 27/04/2024 - 04:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Harga Mahal, Kemendag Sebut Pasokan Cabai di Bawah Kondisi Normal

ADVERTISEMENTS

Curah hujan tinggi dan penyakit di sentra produksi membuat panen cabai berkurang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, pasokan harian cabai secara nasional tengah di bawah kondisi normal. Hal itu lantas menyebabkan adanya kenaikan harga yang terasa hingga kepada konsumen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, dalam laporan perkembangan harga, inflasi, dan stok kebutuhan pokok, menyampaikan, hingga Selasa (7/6/2022), rata-rata stok indikator komoditas cabai sebanyak 358,89 ton per hari. Pasokan tersebut sekitar 7,02 persen di bawah jumlah pasokan cabai dalam kondisi normal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ada Penimbunan Bahan Pangan, Wamendag: Langsung Laporkan!

“Kenaikan harga cabai disinyalir karena curah hujan tinggi dan serangan penyakit antracnose di sentra produksi Tuban, Blitar, Kediri, yang menyebabkan panen berkurang signifikan,” kata Oke, Rabu (8/9/2022).

ADVERTISEMENTS

Kenaikan harga paling tinggi terdapat pada jenis cabai rawit. Secara rata-rata nasional, Kemendag mencatat harga cabai rawit merah mencapai Rp 76.500 per kg atau naik 60,7 persen dari bulan lalu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Oke mengatakan, Kemendag mendorong sejumlah langkah mitigasi agar ketersediaan pasokan cabai kembali stabil dan harga berangsur turun.

Berita Lainnya:
InJourney Airports Layani 7,4 Juta Penumpang Selama Lebaran 2024

“Kemendag dengan Perhutani sudah bekerja sama untuk menyediakan lahan sekitar 200 hektare sebagai penyangga cabai di wilayah Jabodetabek,” katanya.

Upaya lain, pihaknya terus mendorong penerapan teknologi pasca panen berupa lemari pendingin agar usia masa simpan lebih panjang.  

Kemendag, kata Oke, juga mendorong penyerapan cabai oleh industri pengolah langsung ke petani melalui skema kontrak. Langkah itu dapat meningkatkan efisiensi karena memangkas rantai pasok.

Upaya lain, Kemendag terus mendorong masyaraka untuk mengonsumsi cabai olahan sehingga bisa memperpanjang daya simpan dengan harga yang stabil.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi