Selasa, 07/05/2024 - 23:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Hujan Ekstrem Hingga Banjir Bikin Harga Cabai Makin Mahal

ADVERTISEMENTS

Budidaya cabai sangat tergantung pada situasi cuaca.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Hujan ekstrem beberapa waktu terakhir hingga menyebabkan banjir menjadi alasan utama meningkatnya harga cabai hingga Rp 100 ribu per kilogram.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Tommy Nugraha, mengatakan, akibat curah hujan tinggi banyak tanaman cabai terserang hama dan jamur. Alhasil, potensi panen hilang, pasokan ke wilayah kota turun dan harga melonjak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Berdasarkan data early warning system seharusnya sekarang kita surplus tapi karena tiba-tiba cuaca ekstrem, itu betul-betul membuat kita kewalahan,” kata Tommy kepada Republika.co.di, Rabu (8/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Ia pun mengakui situasi saat ini memang berkaitan dengan fenomena perubahan iklim yang terjadi. Masalah perubahan iklim juga sudah menjadi tantangan utama yang difokuskan Kementan.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kita sudah berkoordinasi dengan bagian perlindungan tanaman untuk melakukan gerakan pengendalian penyakit jamur, memang tidak banyak yang bisa kita lakukan tapi minimal mengurangi risiko gagal panen,” ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Bea Cukai Kupang Dampingi Pelaku Usaha Lakukan Ekspor Langsung

Lantaran budidaya cabai yang sangat tergantung pada situasi cuaca, Tommy mengatakan belum diketahui berapa lama tingginya harga cabai akan berlangsung. Sebab, cuaca akan menentukan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kalau cuaca masih seperti ini mungkin masih panjang, tapi kalau hujan minimal, bisa mereda. Tapi sekarang juga sudah ada tanaman yang siap panen,” ujar Tommy.

Ketua Asosiasi Champion Cabai, Tunov Mondro Atmodjo, menuturkan, turunnya hujan dan cuaca panas ekstrem yang bergantian hampir setiap hari menjadi membuat produksi cabai rusak hingga 50 persen.

“Curah hujan sangat tinggi, dan giliran panas itu luar biasa. Saya tidak tahu ini badai atau apa. Ini yang paling bahaya dan ditakutkan petani,” kata Tunov.

Ia menjelaskan, pada pertengahan tahun ini biasanya memasuki musim kemarau sehingga semestinya tidak terdapat gangguan. Apalagi jumlah luasan tanam sedang luas-luasanya karena permintaan bibit dan pupuk juga sedang tinggi.

Berita Lainnya:
Dampak Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem Menghantam Asia dengan Keras

Namun, akibat situasi cuaca yang ekstrem nyatanya berdampak pada kegagalan produksi. Menurut Tunov, baru tahun ini ia mengalami perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem.

“Misalkan hujan atau panas terus kita bisa siapkan antisipasi. Tapi kalau cuaca ganti-ganti, serba susah. Kita bahkan tidak tahu sekarang musim apa,” ujarnya.

Tunov mencontohkan, di saat musim kemarau seperti sekarang, untuk mengantisipasi hama petani akan menggunakan obat-obatan. Nyatanya, hujan turun kurang dari sehari setelah penyemprotan obat dilakukan.

“Ya jelas obat-obatannya hilang terkena air. Giliran kita tidak semprot, ternyata cuacanya panas. Hama menyerang tanaman,” kata Tunov.

Akibat situasi cuaca yang fluktuatif itu, anjloknya produksi tak terbendung dan mengerek kenaikan harga hingga Rp 80 ribu per kilogram (kg) cabai rawit dari petani.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi