Sabtu, 04/05/2024 - 13:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Dituding Tempatkan Dunia pada Risiko Kelaparan

ADVERTISEMENTS

Ukraina dan Rusia adalah pemain besar dalam produksi pangan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

BRUSSELS — Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, Rusia telah menempatkan dunia dalam risiko kelaparan karena melakukan blokade terhadap ekspor gandum dari Ukraina. Dia turut mengkritik pembatasan ekspor gandum yang diterapkan Moskow.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Borrell berpendapat, Rusia telah secara sadar menggunakan pasokan gandum sebagai “senjata” untuk menghadapi siapa pun yang menentang aksi agresinya di Ukraina. Ia menyebut, Rusia mengubah Laut Hitam menjadi zona perang, memblokir pengiriman gandum dan pupuk dari Ukraina, termasuk memengaruhi pengiriman pedagang Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Rusia juga menerapkan kuota dan pajak pada ekspor gandumnya,” kata Borrell dalam sebuah artikel yang diterbitkan di blog resminya, Sabtu (18/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kementan Lepas Ekspor Produk Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Borrell menjelaskan, meskipun Uni Eropa telah menerapkan beberapa paket sanksi terhadap Moskow, mereka tak pernah melarang Rusia mengekspor produk pertanian apa pun. Syaratnya, individu atau entitas yang berada di bawah sanksi tidak terlibat dalam proses tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kami sepenuhnya menyadari bahwa ada ‘pertempuran narasi’ seputar masalah ini (sanksi),” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Borrell mengatakan, sangat penting ekspor Ukraina diizinkan untuk dilanjutkan dengan kapal. “Kami bekerja sama dengan PBB dalam masalah ini dan Uni Eropa serta negara-negara anggotanya siap melakukan bagian yang diperlukan untuk mencapai hal ini,” ujarnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Borrell berharap solusi dapat ditemukan dalam beberapa hari mendatang. Sebab, jika tidak, hal ini akan menjadi ancaman yang memicu bencana pangan global.

Berita Lainnya:
Serangan Terhadap Petugas Keamanan Rusia Terus di Kaukasus Utara

Pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, dampak konflik Rusia-Ukraina bagi dunia bisa semakin memburuk. Menurutnya, 1,6 miliar orang di berbagai negara bakal menanggung imbas perang antara dua negara bekas Uni Soviet tersebut.


“Dampak perang terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan bersifat sistemik, parah, serta semakin cepat,” kata Guterres saat mempresentasikan laporan kedua tentang dampak konflik Rusia-Ukraina pada 8 Juni lalu.

Guterres mengkhawatirkan krisis yang bisa muncul sebagai konsekuensi perang Rusia-Ukraina. “Bagi orang-orang di seluruh dunia, perang mengancam untuk melepaskan gelombang kelaparan dan kemelaratan yang belum pernah terjadi sebelumnya, meninggalkan kekacauan sosial serta ekonomi di belakangnya,” ucapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi