Kamis, 02/05/2024 - 02:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Risiko Alzheimer Bisa Diprediksi dari Cara Memegang Pulpen

ADVERTISEMENTS

Alzheimer yang merupakan bentuk paling umum dari demensia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Sebuah penelitian menemukan bahwa cara orang memegang pulpen dapat menunjukkan risikonya terhadap Alzheimer. Gangguan ini adalah pembunuh terbesar di Inggris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Alzheimer yang merupakan bentuk paling umum dari demensia menyebabkan seseorang perlahan-lahan kehilangan ingatan dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Kondisi ini berkembang selama bertahun-tahun dan karena itu bisa sulit dikenali.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ada beberapa isyarat awal dalam perilaku seseorang yang dapat menandakan diagnosis yang potensial, mulai dari dari kesulitan parkir hingga perubahan selera humor. Bendera merah yang baru diidentifikasi adalah tulisan tangan yang sedikit goyah.

ADVERTISEMENTS


Tes pena dan kertas sering digunakan oleh dokter umum untuk mendiagnosis Alzhehemier. Dokter mengharuskan seseorang untuk menggambar bentuk, seperti bintang atau tampilan jam, dengan mengingat bentuknya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Tinjau Pembangunan Bendungan Keureuto Aceh Utara

Kemungkinan menderita demensia semakin besar jika mereka sangat kesulitan melakukannya. Para peneliti dari University of Tsukuba, Jepang, kini telah menemukan tanda-tanda lain dalam tes pena dan kertas yang bisa muncul lebih awal.


Mereka merekrut 144 orang dengan berbagai tingkat kemampuan kognitif, termasuk beberapa dengan demensia dan beberapa yang benar-benar sehat. Setiap peserta menjalani lima tes menggambar berbeda yang mengukur 22 fitur menggambar.


Peneliti mencermati tekanan pena, postur pena, kecepatan, dan seberapa sering orang tersebut berhenti menggambar. Para peneliti kemudian membandingkan fitur-fitur ini dan menggunakan program berbasis komputer untuk melihat seberapa baik ciri-ciri gambar dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang dengan atau tanpa kognisi normal.

Berita Lainnya:
YBM BRILiaN dan DD Waspada Serah Terima Ambulance untuk Layani Mustahik

Beberapa pasien mengalami gangguan kognitif ringan (MCI), yaitu ketika mereka mengalami kehilangan ingatan yang sedikit lebih buruk daripada penuaan, tapi tidak separah demensia. Mereka masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Para peneliti dapat melihat orang-orang dengan MCI atau Azlheimer berdasarkan gaya gambar yang dihasilkannya. Mereka memiliki variabilitas yang lebih besar pada tekanan pena, yang berarti beberapa garis halus dan kuat, sementara yang lain lemah dan goyah.


Mereka berhenti lebih lama dan kecepatan mereka lebih lambat. Keakuratan dari lima tes bersama-sama untuk mendeteksi orang yang menderita Alzheimer adalah 75,2 persen secara keseluruhan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi