Sabtu, 27/04/2024 - 03:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

BKKBN: Edukasi Manajemen Gizi pada Ibu Hamil Penting Cegah Stunting

ADVERTISEMENTS

Cukup banyak kasus anak stunting yang lahir karena ibu hamil mempertahankan dietnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan, memberikan edukasi soal manajemen gizi terhadap ibu hamil penting. Sebab, itu dapat mencegah lahirnya anak stunting atau kekerdilan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Setelah mengalami proses kehamilan, tingkat kesehatan mereka pastinya menjadi penentu bagi keberlangsungan hidup berikutnya,” ujar Direktur Perencanaan dan Pengendalian Penduduk BKKBN Munawar Asikin dalam webinar “Manajemen Gizi dan Makanan Mewujudkan Ibu Hamil Sehat, Generasi Bebas Stunting, Sehat dan Cerdas” di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ibu Hamil Jangan Sering-Sering Tahan Kencing Selama Perjalanan Mudik

Menurut Munawar, cukup banyak kasus anak stunting yang lahir dikarenakan ibu hamil mempertahankan dietnya. Padahal, pada saat itu ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang tinggi agar anak terbebas dari kekurangan energi kronis.

ADVERTISEMENTS


Nah, kami juga bekerja sama dengan Departemen Kesehatan melakukan pemantauan perkembangan anak dan juga pertumbuhan anak salah satunya adalah kami mengidentifikasi risiko stunting pada anak-anak yang baru lahir,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Munawar mengemukakan beberapa penelitian menunjukkan jika seorang anak baru lahir panjangnya kurang dari 48 centimeter dan berat badannya kurang dari 2,5 kilogram maka anak tersebut teridentifikasi sebagai stunting. Anak tersebut perlu segera mendapatkan penanganan agar bisa terbebas dari stunting.

Dalam kesempatan itu, Munawar juga menyampaikan, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4 persen atau menurun 6,4 persen dari angka 30,8 persen pada 2018.

Berita Lainnya:
Warga Kota Peduli Idul Fitri Berbagi Keceriaan dengan Anak Yatim

“Kita tahu masih banyak daerah yang memiliki persentase stunting di atas 20 persen yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan standar yang harus dihindari,” tuturnya.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi