Selasa, 30/04/2024 - 03:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ratusan Juta Orang di Afrika dan Timteng Berisiko Hadapi Bencana Kelaparan

ADVERTISEMENTS

Krisis terasa menyusul guncangan dalam sistem pangan, energi, dan keuangan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JENEWA — Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, ratusan juta orang di Timur Tengah akan mengalami kelaparan parah dalam beberapa bulan mendatang akibat kemiskinan ekstrem, ketidaksetaraan, dan meningkatkan kerawanan pangan akibat konflik Rusia-Ukraina. Direktur Jenderal ICRC Robert Mardini mengungkapkan, krisis terutama akan terasa di beberapa bagian Afrika dan Timur Tengah menyusul guncangan dalam sistem pangan, energi, serta keuangan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Kita menghadapi situasi ketahanan pangan global yang mendesak dan memburuk dengan cepat, terutama di beberapa bagian Afrika serta Timur Tengah. Konflik bersenjata, ketidakstabilan politik, guncangan iklim, dan dampak sekunder dari pandemi Covid-19 telah melemahkan kapasitas untuk bertahan dan pulih dari guncangan,” ucapnya, Selasa (12/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Berniat Ziarah, Truk di Pakistan Terjun ke Jurang
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dia mengatakan, konflik di Ukraina telah berkontribusi pada peningkatan tajam harga bahan bakar, pupuk, dan makanan. Hal itu memaksa banyak rumah tangga menekan anggaran dan membuat pilihan mustahil setiap harinya. “Dampak langsung dari konflik bersenjata di Ukraina telah membuat situasi yang sudah kritis menjadi lebih buruk,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Mardini menggambarkan situasi itu sebagai “mendesak” dan waktu yang tersisa untuk bertindak semakin sempit. “Tanpa upaya bersama dan kolaboratif, ini berisiko menjadi krisis kemanusiaan yang tidak dapat diubah dengan biaya manusia yang tak terbayangkan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Mardini mengatakan anak-anak terkena dampak krisis pangan secara tidak proporsional. Di Somalia, misalnya, jumlah balita penderita malnutrisi akut parah dengan komplikasi medis meningkat hampir 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Mereka dirawat di fasilitas stabilisasi yang dikelola ICRC.

Berita Lainnya:
IMF: Pertumbuhan Ekonomi di MENA Melambat di Tahun Ini


Naiknya harga pangan mendorong banyak keluarga untuk mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah. Sebab mereka tidak mampu lagi membayar biayanya. Harga sereal di Afrika pun melonjak karena merosotnya ekspor dari Ukraina, mempertajam dampak konflik dan perubahan iklim.


Rusia dan Ukraina merupakan penghasil 25 persen produksi gandum dan biji-bijian dunia. Sekitar 85 persen pasokan gandum Afrika diimpor. Somalia, misalnya, mendapat lebih dari 90 persen gandumnya dari Rusia dan Ukraina.


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi