Rabu, 01/05/2024 - 23:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Keluarga Brigadir J Ketakutan, Rumahnya Dikepung Ratusan Polisi

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Ayah Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Hutabarat, Samuel Hutabarat, mengaku heran. Rumahnya malah dikepung ratusan polisi usai anaknya tewas baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ayah Brigadir J juga mengaku telepon seluler keluarga inti mereka ikut diretas atau satu persatu tak bisa digunakan lagi. Kedatangan ratusan polisi dengan mengepung rumah dan menutup pagar sekolah membuat keluarga Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Hutabarat ketakutan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan,” kata Bibi Brigadir J atau Nopryansah, Rohani Simanjuntak di rumah duka, seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Rabu (13/7).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rohani Simanjuntak mengatakan, keberadaan rumah orangtua Brigadir J berada dalam kompleks perumahan guru SD di Sungai Bahar, Jambi. Saat ratusan polisi datang dengan 1 bus dan 10 mobil penumpang membuat kondisi sangat menyeramkan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pemudik Waspadai Kondisi Gelap di Tol Trans Jawa Ruas Brebes-Semarang

Diketahui ratusan polisi mendatangi rumah orangtua Brigadir Josua untuk memberikan penjelasan kronologi penembakan kepada keluarga Brigadir Nopryansah. Ada polisi yang mengenakan seragam, berpakaian hitam putih, dan ada pakaian bebas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Mereka datang kemudian membuat pagar seolah mengepung rumah. Kedatangan ratusan polisi ini terjadi Senin malam (11/7) sekitar pukul 20.00 WIB, saat keluarga sedang berkumpul di dalam rumah. Menurut keluarga Brigadir J, tindakan yang dilakukan ratusan polisi berbaris mengelilingi rumah tersebut dilakukan tanpa komunikasi dan permisi.

Bahkan pintu gerbang sekolah, yang menjadi akses keluar dan masuk ke rumah itu, juga ditutup rapat. Saat kejadian ini, sambung Rohani, pihaknya sedang berada dalam rumah. Sebagian polisi masuk ke rumah tersebut dengan mengunci pintu.

Berita Lainnya:
Irman Gusman Minta MK Perintahkan KPU Gelar Pemungutan Suara Ulang

“Kami seolah diserang, karena rumah didatangi,” kata Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir Nopryansah.

Merasa terdesak, Rohani menegur polisi dengan nada tinggi. “Jangan seperti itulah Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pakek permisi,” kata Rohani menirukan ucapannya saat itu.

Setelah masuk ke rumah, semua anggota keluarga dilarang merekam dan mengambil gambar. Terakhir, keluarga Brigadir Josua atau Nopryansah mengaku ponselnya diretas oleh orang tak dikenal. Hal ini terjadi setelah sejumlah keluarga mempertanyakan keberadaan barang bukti di lokasi kejadian, dan barang-baran milik pribadi korban.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi