Celcius Network masih memiliki pinjaman 40 juta dolar AS ke Three Arrows Capital
JAKARTA — Salah satu pialang aset kripto kembali dihadapkan masalah kebangkrutan. Kali ini giliran Celcius Network diketahui membukukan defisit sebesar 1,19 miliar dolar AS atau sekitar Rp 17,8 triliun dalam pengajuan kebangkrutannya di pengadilan.
Dilansir Reuters, Jumat (15/7), Celcius yang berbasis di New Jersey ini sebelumnya telah membekukan kegiatan bisnis dengan alasan pasar sedang berada dalam kondisi ekstrem. Perusahaan juga memotong akses tabungan bagi investor individu.
Dalam pengajuan kebangkrutannya di Pengadilan New York, Celcius juga mengatakan memiliki dana hingga 40 juta dolar AS yang masih dipinjamkan ke perusahaan investasi kripto Three Arrows Capital. Awal bulan ini, Three Arrows Capital juga telah mengajukan kebangkrutan.
Hingga 13 Juli, kripto memiliki sekitar 23.000 pinjaman kepada peminjam ritel dengan total dana mencapai 411 juta dolar AS. Pinjaman ini didukung oleh jaminan dengan nilai pasar 765,5 juta dolar AS dalam aset digital.
Pemberi pinjaman kripto berkembang pesat selama pandemi COVID-19. Pialang tersebut menarik deposan dengan suku bunga tinggi dan akses mudah ke pinjaman yang jarang ditawarkan oleh bank tradisional.
Pialang kripto meminjamkan token kepada sebagian besar investor institusional dan menghasilkan keuntungan dari perbedaan tersebut. Belakangan, pialang kripto mendapat pengawasan ketat setelah aksi jual yang tajam didorong oleh runtuhnya token utama terraUSD dan luna pada Mei lalu.
Pemberi pinjaman kripto AS lainnya, Voyager Digital Ltd, juga mengajukan kebangkrutan bulan ini setelah menangguhkan aktivitas penarikan dan penyetoran. Vault Singapura, pemberi pinjaman yang lebih kecil, juga membekukan aktivitas penarikan bulan ini.
Sumber: Republika