Jumat, 03/05/2024 - 03:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Pemerintah Jepang akan Gelar Pemakaman Kenegaraan untuk Shinzo Abe

ADVERTISEMENTS

Rencana pemakaman kenegaraan meresahkan warga Jepang karena pakai uang negara.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 TOKYO — Pemerintah Jepang akan mengadakan pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada 27 September di Nippon Budokan, Tokyo. Abe meninggal dunia karena ditembak oleh pria bersenjata ketika sedang menyampaikan kampanye di Kota Nara, jelang pemilihan parlemen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Insiden penembakan Abe sangat mengejutkan Jepang yang dikenal sebagai salah satu negara paling aman. Jenazah Abe telah dikremasi di Pemakaman Kirigaya pada pekan lalu. Namun kabinet pada Jumat (22/7/2022) memutuskan untuk menggelar pemakaman kenegaraan bagi Abe.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Kami membuat keputusan ini, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, karena rekor Abe sebagai perdana menteri terlama, di mana ia menggunakan keterampilan kepemimpinan yang berbeda dari yang lain dan memikul tanggung jawab berat untuk menangani sejumlah masalah domestik dan internasional yang serius,” ujar Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Iran Pastikan tak ada Fasilitas Nuklir Terdampak Serangan Israel


Matsuno mengatakan, upacara pemakaman sepenuhnya dibiayai oleh dana negara yang akan diambil dari anggaran cadangan. Jepang terakhir kali menggelar pemakaman kenegaraan untuk seorang mantan perdana menteri pada 1967. Pemakaman tersebut sepenuhnya dibiayai oleh dana negara.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Rencana pemerintah untuk menggelar pemakaman kenegaraan bagi Abe telah memicu keresahan di masyarakat. Sekitar 200 orang berkumpul di dekat kantor perdana menteri di Tokyo untuk memprotes keputusan tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Menurut kantor berita Kyodo, sejumlah masyarakat keberatan karena pemakaman kenegaraan menggunakan dana pembayar pajak. Mereka juga menyampaikan keluhan bahwa pemerintah mungkin berusaha membuat modal politik ataa kematian Abe dan mengabadikan warisannya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Pada Kamis (21/7/2022), sebanyak 50 orang mengajukan perintah pengadilan di Tokyo untuk mencari penghentian penggunaan dana publik dalam acara pemakaman kenegaraan. Mereka mengatakan, seharusnya pemerintah melakukan lebih banyak diskusi sebelum membuat keputusan.


Dalam jajak pendapat oleh NHK, hanya 49 persen warga Jepang yang mendukung gagasan pemakaman kenegaraan. Topik tersebut menjadi tren di media sosial pada Jumat.

Berita Lainnya:
Pakistan Akui Batasi Akses Media Sosial X 


Di Twitter, seorang pengguna dengan nama panggilan ‘Yuki no Imogai’ menulis, “(Perdana Menteri Fumio) Kishida selalu membual bahwa dia mendengarkan orang-orang, jadi mengapa dia tidak melakukannya sekarang?”.


Sementara pengguna media sosial lainnya membandingkan rencana pemakaman kenegaraan tersebut dengan tanggapan pemerintah terhadap pandemi Covid-19. Terlebih Jepang mencatat lonjakan kasus baru Covid-19.


“Mengingat mereka tidak melakukan apa-apa tentang pandemi, bagaimana mereka bisa memutuskan ini begitu cepat? Ambil uang yang akan Anda gunakan untuk pemakaman dan lakukan sesuatu untuk mengatasi virus korona,” ujar pengguna Twitter dengan nama Heron. 


Abe adalah perdana menteri selama lebih dari delapan tahun. Abe sangat berpengaruh di Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, bahkan setelah dia meninggalkan jabatannya sebagai perdana menteri. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi