Rabu, 08/05/2024 - 06:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Temuan Baru Kasus Hepatitis Akut, Ada Dua Virus Umum Tetapi Bukan Corona

ADVERTISEMENTS

Penelitian terbaru temukan dua virus yang sebabkan infeksi hepatitis akut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Peneliti Inggris melaporkan temuan terbarunya dalam kasus hepatitis misterius yang menginfeksi anak-anak. Mereka menemukan masalah hati yang serius terkait dengan koinfeksi dua virus umum, tetapi bukan virus corona.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


WHO melaporkan setidaknya 1.010 kemungkinan kasus, termasuk 46 yang memerlukan transplantasi dan 22 kematian akibat penyakit ini sejak Oktober 2021 lalu. Teori sebelumnya berpusat pada akibat dari infeksi adenovirus yang umum ditemukan di balik kasus tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Namun dalam dua penelitian baru yang dilakukan secara independen dan simultan di Skotlandia dan London, para ilmuwan menemukan virus lain, AAV2 (virus terkait adeno 2), memainkan peran penting dan hadir pada 96 persen kasus dari semua pasien yang diperiksa. ​

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


AAV2 biasanya tidak diketahui penyebabnya dan tidak dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa adanya virus ‘penolong’ lain. Kedua tim menyimpulkan penyebab hepatitis misterius ini paling mungkin karena koinfeksi AAV2 ‘ditolong’ adenovirus atau bisa juga virus herpes HHV6.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Dampingi Irjen Kemendagri Tinjau Stadion Lhong Raya


“Kehadiran virus AAV2 dikaitkan dengan hepatitis misterius pada anak-anak,” kata Profesor Penyakit Menular dari University of Glasgow yang juga memimpin makalah Skotlandia, Prof Emma Thomson, dilansir dari Science Alert, Rabu (27/7/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Namun, dia juga memperingatkan bahwa ini masih belum pasti, apakah AAV2 menyebabkan penyakit tersebut atau lebih merupakan biomarker untuk infeksi adenovirus yang mendasarinya, di mana adenovirus lebih sulit dideteksi tetapi merupakan patogen utama.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Kedua makalah telah diposting online ke server pracetak dan masih menunggu peer review sebelum diterbitkan di jurnal. Dua penelitian itu mengamati pasien yang tertular hepatitis dan yang tidak, mereka menemukan bahwa AAV2 sebagian besar hadir pada mereka yang tertular, dan tidak hadir pada mereka yang tidak tertular.


Studi di Skotlandia lebih lanjut menguji gen anak-anak yang sakit dan yang tidak, mengasah perbedaan dalam Antigen Leukosit Manusia mereka yang mungkin menjelaskan mengapa beberapa anak lebih rentan dibanding yang lain. Kedua tim tidak melihat apakah mereka sudah pernah terinfeksi SARS-CoV-2 atau belum.

Berita Lainnya:
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3.500 Orang Meninggal Setiap Hari


​Tidak ada virus corona yang ditemukan di hati pasien, sementara penelitian di Skotlandia menemukan bahwa dua pertiga pasien memiliki antibodi terhadap virus corona, angka itu mirip dengan prevalensi populasi keseluruhan di antara anak-anak pada waktu itu. Tidak jelas mengapa kasus hepatitis melonjak baru-baru ini, tetapi kedua tim menggarisbawahi kemungkinan akibat dari lockdown yang dapat berkontribusi, baik itu membuat kekebalan pada anak turun atau mengubah pola sirkulasi virus.


“Saya pikir ini adalah penjelasan yang masuk akal untuk kasus-kasus ini. Sepertinya koinfeksi adalah kuncinya,” ungkap salah seorang Profesor Hepatologi Pediatrik di University of Birmingham, Deirdre Kelly, di tempat lainnya.


Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami mengapa beberapa anak mengembangkan penyakit parah dan memerlukan transplantasi. Perlu juga untuk memahami lebih lanjut tentang sirkulasi musiman AAV2 yang tidak dipantau secara rutin.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi