Sabtu, 27/04/2024 - 01:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

1 Muharram 1444 H Tandai Pergantian Tradisi Pemasangan Kiswah Kabah  

ADVERTISEMENTS

Arab Saudi lakukan pemasangan kiswah Kabah sebelumnya pada 9 Dzulhijjah

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

RIYADH — Arab Saudi mengubah tradisi pemasangan kiswah baru (kain penutup Kabah ) di Kota Suci Makkah pada Sabtu (30/7) pagi, atau bertepatan dengan awal tahun baru Islam 1444 Hijriyah. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Dulu Kiswah diganti setahun sekali saat haji, khususnya pada pagi 9 Dzulhijjah setelah jamaah berangkat ke Padang Arafah, sebagai persiapan untuk menerima jamaah keesokan paginya, yang bertepatan dengan Idul Adha. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Bulan lalu, Presidensi Umum Dua Masjid Suci Arab Saudi mengumumkan perubahan tradisi sehingga acara tahunan akan diadakan pada malam 1 Muharram, hari pertama dalam kalender Hijriyah. 

ADVERTISEMENTS


Presiden Kepresidenan Dua Masjid Suci, Syekh Abdulrahman Al-Sudais, mengatakan perubahan itu dibuat berdasarkan keputusan kerajaan.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Menurut Saudi Press Agency, perubahan Kiswah pada Sabtu pagi itu dilakukan tim 200 teknisi Arab Saudi dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Pembuatan Kiswah Kabah, di bawah pengawasan Syekh Sudais.  

Berita Lainnya:
Doa Orang yang Berkeluarga Lebih Utama Dibandingkan Ibadah Seorang Bujang


“Kiswah baru terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu dipasang. Masing-masing dari empat sisi Kabah  diangkat secara terpisah ke atas Kabah  sebagai persiapan untuk dibuka di sisi lama dan memperbaiki sisi dari atas dengan mengikatnya dan menjatuhkan ujung sisi yang lain, setelah tali sisi yang lama dikendurkan,” kata Al-Sudais. 


Dengan menggerakkan sisi baru ke atas dan ke bawah secara gerakan permanen, maka sisi lama jatuh dari bawah dan sisi baru tetap, dan proses itu diulang empat kali untuk setiap sisi sampai gaun itu selesai, kemudian ikat pinggang ditimbang dalam garis lurus ke empat sisi dengan menjahitnya. 


“Proses ini dimulai pertama dari sisi kelima, karena adanya talang yang memiliki lubang tersendiri di bagian atas garmen, dan setelah semua sisi diperbaiki, sudut-sudutnya diperbaiki dengan menjahitnya dari atas ke bawah,” kata dia dilansir dari Arab News, Ahad (31/7/2022). 

Berita Lainnya:
Doa Syaikh Sudais saat Jadi Imam Shalat Tahajjud di malam 27 Ramadhan: Ya Allah Menangkan Palestina!


Teknisi di Kompleks King Abdulaziz melakukan penenunan, penjahitan, dan pencetakan dengan tangan dan mesin menggunakan 47 lembar kain dan benang untuk membuat Kiswa. Mesin jahit komputerisasi terbesar di dunia, dengan panjang 16 meter, melakukan proses tersebut. 


Kain dijahit menjadi lima bagian yang berbeda dan dipasang pada alasnya dengan cincin tembaga. Sekitar 670 kilogram sutra mentah diwarnai hitam di kompleks itu. 


Kiswah dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat Alquran yang disulam ke kain dengan 120 kilogram benang emas 21 karat dan 100 kilogram benang perak. 


Biaya pembuatan Kiswa seberat 850 kilogram baru diperkirakan menelan biaya 25 juta riyal (Rp 98,6 miliar) atau lebih dari 6,5 juta dolar AS. menjadikannya kain penutup paling mahal di dunia. 


 


Sumber: arabnews 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi