Minggu, 05/05/2024 - 04:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Biden: Tewasnya Pemimpin Alqaeda Beri Keadilan Bagi Keluarga Korban 9/11

ADVERTISEMENTS

Tewasnya pemimpin Alqaeda Ayman al-Zawahiri memberikan keadilan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, tewasnya pemimpin Alqaeda Ayman al-Zawahiri memberikan keadilan bagi keluarga korban serangan 11 September 2001. Dalam pidato dari Gedung Putih pada Senin (1/8/2022) malam, Biden mengatakan, pejabat intelijen AS melacak Zawahiri ke sebuah rumah di pusat kota Kabul yang menjadi tempat persembunyian dirinya bersama keluarga

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Zawahiri dan Osama bin Laden merencanakan serangan 9/11 yang menewaskan ribuan orang. Osama Bin Laden terbunuh di Pakistan pada 2 Mei 2011 dalam operasi yang dilakukan oleh US Navy Seals setelah perburuan selama hampir satu dekade.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Dia (Zawahiri) tidak akan pernah lagi membiarkan Afghanistan menjadi tempat yang aman bagi teroris karena dia telah pergi dan kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi lagi. Pemimpim teroris ini sudah tidak ada lagi,” kata Biden.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Operasi intelijen AS ini merupakan kemenangan kontraterorisme yang signifikan bagi pemerintahan Biden. Operasi ini berlangsung 11 bulan setelah pasukan Amerika meninggalkan Afghanistan setelah perang dua dekade. Menurut sumber serangan drone yang menewaskan Zawahiri dilakukan oleh Central Intelligence Agency (CIA). Namun Biden maupun Gedung Putih tidak merinci keterlibatan CIA dalam serangan itu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Israel Sudah Bunuh 34 Ribu Warga Palestina, AS Berencana Kasih Bantuan Senjata Lagi

Biden memberikan penghormatan kepada komunitas intelijen AS atas kesuksesan operasi tersebut. Menurut pejabat intelijen senior, rumah tempat Al-Zawahri berada ketika dia dibunuh merupakan milik seorang pembantu utama pemimpin senior Taliban, Sirajuddin Haqqani. Pejabat itu menambahkan, tim darat CIA dan pengintaian udara dilakukan setelah serangan pesawat tak berawak mengkonfirmasi kematian Zawahiri.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selama perang 20 tahun di Afghanistan, AS menargetkan Alqaeda. Hal ini membuat para pemimpin kelompok tersebut bersembunyi. Tetapi mundurnya pasukan AS dari Afghanistan tahun lalu, memberikan kesempatan kepada kelompok ekstremis itu untuk membangun kembali.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pejabat militer AS, termasuk Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, mengatakan, Alqaeda sedang mencoba untuk membangun bangkit kembali di Afghanistan. Mereka menghadapi ancaman terbatas dari Taliban yang sekarang berkuasa. Para pemimpin militer telah memperingatkan bahwa Alqaeda masih memiliki keinginan untuk menyerang AS.

Gedung Putih menegaskan, Zawahiri merupakan sosok yang berbahaya.  Pejabat senior pemerintah AS mengatakan, Zawahiri terus memberikan arahan strategis, termasuk mendesak serangan ke AS saat bersembunyi.  Dia juga memprioritaskan kepada anggota jaringan teror bahwa Amerika Serikat tetap menjadi musuh utama Alqaeda.

Serangan 2001 di World Trade Center dan Pentagon menjadikan Osama bin Laden sebagai Musuh Amerika Nomor Satu. Osama Bin Laden memberikan karisma dan keuangan kepada Alqaeda. Sementara Zawahiri memberikan taktik dan keterampilan organisasi yang diperlukan untuk membentuk militan ke dalam jaringan sel di negara-negara di seluruh dunia.

Berita Lainnya:
Buntut Serangan Iran, Biden Gerak Cepat Koordinasikan Respon Diplomatik

Pejabat intelijen AS selama bertahun-tahun telah mengetahui jaringan yang membantu Zawahiri, sehingga dia dapat menghindari pejabat intelijen AS yang memburunya. Awal tahun ini, para pejabat AS mengetahui bahwa istri, putri, dan anak-anak Zawahiri telah pindah ke rumah persembunyian di Kabul. Para pejabat akhirnya mengetahui bahwa Zawahiri juga berada di rumah persembunyian di Kabul.

Pada awal April, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jon Finer dan Penasihat Keamanan Dalam Negeri Elizabeth D. Sherwood-Randall mendapatkan pengarahan tentang pengembangan informasi intelijen terkait keberadaan Zawahiri. Setelah itu, intelijen meneruskan informasi ke Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

Kemudian Sullivan membawa informasi itu ke Presiden Biden. Menurut pejabat itu, tokoh senior Taliban mengetahui kehadiran Zawahiri di Kabul. Dia menambahkan, pejabat Taliban tidak diberi peringatan sebelumnya tentang operasi tersebut. Di dalam pemerintahan Biden, hanya sekelompok kecil pejabat di lembaga-lembaga utama, serta Wakil Presiden Kamala Harris, yang mengetahui proses operasi intelijen tersebut.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi