Minggu, 05/05/2024 - 01:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Tingkat Pengenalan Parpol Baru Masih Rendah

ADVERTISEMENTS

Pengamat dari lembaga survei menilai tingkat pengenalan parpol baru masih rendah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Direktur Eksekutif Indopol Survey dan Consulting, Ratno Sulistiyanto menilai bahwa partai politik baru memiliki sejumlah tantangan dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Salah satunya adalah tingkat pengenalannya ke masyarakat yang masih rendah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dalam survei lembaganya pada Juni 2022, hanya dua partai politik baru yang memiliki tingkat pengenalan yang cukup tinggi di masyarakat. Keduanya adalah Partai Gelombang Rakyat (Gelora) sebesar 14,31 persen dan Partai Ummat (13,33 persen).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pengamat: Putusan MK Tidak Berarti Pilpres 2024 Berjalan Baik


“Tingkat pengenalan terhadap partai baru masih sangat rendah, hanya Gelora dan Partai Ummat pada angka di atas 10 persen,” ujar Ratno, Selasa (2/8).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Elektabilitas partai politik baru berdasarkan hasil lembaga surveinya juga masih berada di bawah 1 persen. Hanya Masyumi Reborn yang memiliki elektabilitas cukup tinggi, yang disebabkan oleh nostalgia masyarakat terhadap Partai Masyumi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Adapun partai politik baru yang berpotensi dipilih adalah Partai Gelora, kedua Partai Ummat, ketiga Partai Buruh, keempat PKN (Partai Kebangkitan Nusantara), dan kelima Masyumi Reborn,” ujar Ratno.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuat masyarakat mau memilih partai politik baru. Pertama adalah apakah visi dan misinya yang sesuai dengan ideologi pemilih sebesar 14,72 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Prajurit TNI di Afrika Tengah Bantu Perawatan Helikopter Pakistan


Selanjutnya, partai tersebut bisa meyakinkan pemilih untuk melakukan perubahan (7,48 persen) dan partai tersebut diisi oleh orang muda, cerdas, dan dapat dipercaya (5,12 persen). Kemudian adalah faktor pendiri dan ketua umum partai politik baru (3,90 persen).


“Karena tingkat pengenalan terhadap partai baru masih rendah, mayoritas publik memilih untuk tidak menjawab alasan memilih partai politik baru 64,72 persen,” ujar Ratno.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi