Rabu, 01/05/2024 - 03:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

ASEAN dan China Perkuat Kerja Sama Tanggap Darurat

ADVERTISEMENTS

Asia merupakan kawasan paling rentan mengalami bencana alam.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) dan China memperkuat kerja sama tanggap darurat bencana dengan menggelar simposium yang menghadirkan para pakar dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Simposium bertemakan “Bersama untuk Ketahanan Masyarakat” di Beijing pada Jumat (12/8/2022) yang digelar oleh ASEAN-China Center (ACC) itu dihadiri para duta besar dan diplomat negara anggota ASEAN di Beijing, pejabat pemerintahan China, pakar, dan awak media.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Saya yakin melalui simposium ini, kami bisa mengumpulkan banyak gagasan dan saran untuk mendukung peningkatan kerja sama pencegahan dan mitigasi bencana di ASEAN dan China,” kata Sekretaris Jenderal ACC Chen Dehai.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Masih Panas, China Harap Semua Pihak Redakan Situasi di Timur Tengah


Ia menganggap, Asia merupakan kawasan paling rentan mengalami bencana alam. China telah mendukung implementasi Kesepakatan ASEAN untuk Program Kerja Penanganan dan Tanggap Darurat Bencana 2021-2025.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


China juga mendukung Komite ASEAN untuk Penanganan Bencana dan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan.


Sementara dalam Program Lima Tahunan China Periode ke-14 untuk Penanggulangan dan Mitigasi Bencana hingga 2035, pemerintah setempat telah menetapkan modernisasi sistem pengendalian dan penanggulangan bencana alam agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan.


“Jadi, ketika bencana datang, ketangguhan masyarakat dengan cepat mampu memulihkan fungsi sosial, infrastruktur, dan ekonomi,” kata Chen.


Oleh sebab itu, menurut dia, penguatan kerja sama dalam memantau risiko bencana, peringatan dini, kesiapsiagaan menghadapi bencana, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana sangat diperlukan.

Berita Lainnya:
Komisi VIII DPR RI Dorong Penguatan Mitigasi Bencana


Dalam simposium tersebut, Tunggul Wicaksono, peneliti dari Pusat Studi ASEAN pada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyampaikan presentasi secara daring berjudul “Sekilas tentang Manajemen Risiko Bencana”.


Dia memaparkan tentang manajemen penanganan bencana di beberapa negara ASEAN, seperti tsunami di Aceh pada tahun 2004, banjir di Thailand (2011), dan topan Haiyan di Filipina (2013).


Para pembicara sepakat, kerja sama penanganan bencana harus ditingkatkan, mengingat China dan negara-negara ASEAN berada di dalam peta rawan bencana, terutama gempa bumi.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi