Selasa, 30/04/2024 - 08:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Wajan Antilengket Ada yang Bisa Sebabkan Kanker Hati, Apa Cirinya?

ADVERTISEMENTS

Wajan antilengket ada yang mengandung bahan kimia abadi alias forever chemical.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Kanker hati merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia dengan lebih dari 700 ribu kasus kematian per tahun. Siapa sangka, salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker hati bisa ada di sekitar rumah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mengacu pada studi terbaru yang dilakukan tim peneliti dari University of Southern California di Amerika Serikat, forever chemical atau zat kimia abadi bisa meningkatkan risiko non-viral hepatocellular carcinoma. Ini jenis kanker hati yang umum ditemukan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Zat kimia abadi merupakan julukan untuk per- and poly-fluoroalkyl substances (PFAS). Zat kimia buatan manusia ini tak terurai di lingkungan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dokter Imbau Masyarakat Kontrol Gula Darah Usai Lebaran

Direktur dari Departemen Ilmu Gastroenterologi dan Hepatobilier di Fortis Escorts, dr Pankaj Puri, mengungkapkan bahwa PFAS merupakan zat kimia yang biasa digunakan untuk memproduksi produk apa pun yang bersifat resisten terhadap minyak, air, dan api. Menurut dr Puri, PFAS umum ditemukan pada wajan antilengket serta kemasan kosmetik, sampo, atau makanan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Produk dengan PFAS lebih disukai karena tak mudah rusak,” ungkap dr Puri, seperti dilansir Indian Express, Senin (15/8/2022).

Mengacu pada studi yang dilakukan peneliti dari University of Southern California, paparan PFAS yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko non-viral hepatocellular carcinomahingga 4,5 kali lipat. Hal ini kemungkinan terjadi karena paparan PFAS menyebabkan perubahan pada metabolisme glukosa, asam amino, dan asam empedu.

Berita Lainnya:
RSCM Kembali Sukses Lakukan Transplantasi Hati pada Pasien Dewasa

“Tak ada penyangkalan terhadap fakta bahwa (PFAS) berbahaya bagi tubuh kita,” jelas dr Puri.

Selain meningkatkan risiko kanker hati, dr Puri mengatakan, paparan zat kimia PFAS juga secara perlahan dapat memicu perubahan hormon-hormon. PFAS pun diketahui dapat memengaruhi imunitas.

Ironisnya, keberadaan PFAS bisa ada di berbagai objek yang dekat dengan kehidupan manusia. Keberadaan zat kimia PFAS bahkan bisa ditemukan pada air minum.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi