Senin, 20/05/2024 - 12:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menteri LHK Ajak Integrasikan Sampah Daur Ular dan Ekonomi Sirkular

Produsen lebih aktif mengedukasi masyarakat untuk melakukan pilah sampah dari rumah.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membangun komitmen bersama dengan beberapa pihak untuk mendorong pengelolaan sampah dengan perbesar kemasan plastik (size up) dan daur ulang. Perhelatan solo triathlon dari Bali ke Jakarta menempuh jarak 1.293 kilometer merupakan bagian dari kampanye ‘The Rising Tide-A Grassroot Movement for Sustainability’.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Kegiatan itu memiliki misi mendorong untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, komitmen bersama bertajuk ‘Indonesia Stop Wariskan Sampah’ juga disepakati oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), komunitas penggerak lingkungan yang diwakili Mulung Parahita yang dipimpin Muryansyah, serta produsen daur ulang plastik yang diwakili Le Minerale.


“Terima kasih atas kreativitas, inisiatif dan langkah-langkah positif yang memberikan inspirasi ini. Ini adalah kampanye untuk kesadaran. Karena itu, sebelum berbicara kebijakan pemerintah, yang paling penting adalah kampanyenya dulu,” kata Siti saat menyambut kedatangan Muryansyah di KLHK, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Berita Lainnya:
Hakim MK Semprot Kuasa Hukum PKB di Sidang Sengketa Pileg: Jangan Kasih Barang Expired Lah


Dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (20/8/2), Siti juga menyinggung timbulan sampah plastik. “Membangun kesadaran masyarakat itu adalah yang paling berat setelah (komitmen bersama) ini, pekerjaan rumahnya sangat banyak. Ini adalah hadiah untuk bangsa Indonesia dan kita harus lanjutkan, abadikan, dan kerjakan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia mengingatkan, semua pihak yang terlibat wajib berkomitmen melaksanakan Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 75 Tahun 2019 dan bekerja bersama mengelola pengurangan sampah. Caranya dengan memprioritaskan konsumsi produk kemasan besar dan mengintegrasikan kebiasaan daur ulang dan ekonomi sirkular di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Melalui komitmen bersama itu pula, menurut Siti, produsen diharapkan bisa lebih aktif mengedukasi masyarakat untuk melakukan pilah sampah dari rumah. Selain itu, mendukung kegiatan untuk mendongkrak angka pengumpulan (collection rate) dan daur ulang sampah (recycling rate), mendorong gerakan ekonomi sirkular sebagai bagian dari extended producers responsibility (EPR).

Berita Lainnya:
Kenalan Pria di Sleman Rudapaksa Mahasiswi Usai Buka Puasa Bersama

Melalui Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, kata dia, KLHK menargetkan pengurangan sampah hingga sebesar 30 persen pada 2030. Target pengurangan tersebut dilakukan, antara lain mendorong produsen air minum dalam kemasan (AMDK) memprioritaskan pengurangan produk desain berbentuk mini menjadi lebih besar hingga ke ukuran satu liter, untuk mempermudah pengelolaan, dan pendaurulangan sampahnya.

ADVERTISEMENTS


“Pengumpulan sampah plastik akan lebih mudah dilakukan apabila bentuknya besar, bukan ukuran mini seperti saset sabun, deterjen atau shampo, sedotan, gelas plastik air mineral dan bungkus plastik lainnya, yang sulit didaur ulang dan tidak punya nilai ekonomi,” kata Siti.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi