Dialog ini mengupas komponen serta karakter pemimpin yang tepat.
JAKARTA — Benturan antarelite politik serta ketidakpuasan atas kepemimpinan dalam semua jenjang seiring dengan jelang perhelatan akbar demokrasi, Pilpres 2024 makin runcing. Menanggapi hal tersebut, Pusat Pendidikan Khusus Organisasi Kaderisasi Kepemimpinan menggelar dialog,
‘Kepemimpinan yang Dibutuhkan untuk Mengisi Kemerdekaan’ yang diadakan di kawasan Jakarta Pusat.
Dialog ini sebagai upaya untuk merumuskan sosok Pemimpin Nasional yang dibutuhkan dalam mengatasi berbagai masalah bangsa.
Dialog ini mengupas komponen serta karakter pemimpin yang tepat dan pas untuk menjawab tantangan kondisi saat ini hingga ke depan.
“Kami ingin menguji hipotesa bahwa Pemimpin yang dibutuhkan pada 2024 bukan hanya dari sipil namun juga yang menjadi perhatian kita adalah dari kalangan militer,” kata Direktur Pusat Pendidikan Cepi A. Rohman di Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Sejumlah nara sumber hadir dalam dialog ini, antara lain adalah Cepi A.Rohman (Socioprenuer), Aliy Rasyid SE MM (Alumni HMI Ubhara Jaya/Dosen), Yaumal Akbar (Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia) kemudian, Yusuf Salam (Forma SKSG Universitas Indonesia), Muchlas (Presma Unindra 2018-2019) dan Sureza (Milenial Indonesia).
Sebelumnya, seperti dilansir dari Antara, hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan, 26,4 persen responden menginginkan calon presiden (capres) pada 2024 berlatar belakang militer atau TNI.
Persentase tersebut didapatkan berdasarkan survei dengan melibatkan 1.500 responden yang tersebar di 34 provinsi.
“26,4 persen (responden) menghendaki capres 2024 mendatang berlatar belakang militer (TNI),” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry
Sumber: Republika