Jumat, 26/04/2024 - 18:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ada Dua Jenis Cacar Monyet

ADVERTISEMENTS

Kedua jenis cacar monyet ini memiliki karakteristik yang berbeda

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Adi Satriyo mengatakan, ada dua kelompok cacar monyet (monkeypox). Dua kelompok ini memiliki karakteristik berbeda.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kita harus melihat ada dua kelompok virus (cacar monyet) ini yaitu kelompok Afrika Tengah dan kelompok Afrika Barat. Dua kelompok cacar monyet ini memiliki karakteristik yang berbeda, ini sama seperti Covid-19 varian omicron dan delta,” ujar Adi, Ahad (4/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Kemudian, ia menyebutkan jenis cacar monyet yang berkembang luas di dunia di negara-negara dunia adalah karakter Afrika Barat. Lebih lanjut ia menjelaskan cacar monyet bukanlah penyakit baru. Cacar monyet pertama kali terdeteksi menular ke manusia sekitar tahun 1970-an.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Tips Sehat Konsumsi Hidangan Lebaran, Jangan Panaskan Makanan Bersantan Berulang-ulang


Kendati demikian, saat itu hanya terlokalisir atau hanya ada di Afrika, Afrika Tengah, dan Afrika Barat. Kemudian, di 1980 dan 1990-an sempat menyebar ke negara lain tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak hanya beberapa puluh kasus. Namun, ia menyebutkan di 2020-an ini kasus cacar monyet meningkat. Per 2022, terdapat lebih dari 45 ribu kasus cacat monyet di dunia yaitu terjadi di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ini Alasan Dilarang Keras Nyetir Saat Mabuk, Bisa Hilangkan Nyawa


“Cacar monyet ini sudah menyebar di berbagai belahan dunia,” katanya.


Beruntung, dia menambahkan, angka kematian akibat Covid-19 rendah, yaitu kurang dari 1 persen. Ia menyebutkan sepanjang 2022, dari hampir 50 ribu kasus yang terdeteksi tersebut, ternyata total yang meninggal dunia sekitar 100-an pasien. Artinya, dia menambahkan, kalau melihat angka kematian akibat cacar monyet sekitar 0,2 persen. Adi membandingkan, angka kematian akibat cacar monyet tidak terlalu tinggi ketika dibandingkan dengan Covid-19.


“Cacar monyet juga tidak sangat menular seperti Covid-19,” ujarnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi