Selasa, 30/04/2024 - 05:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

CEO ALAMI Targetkan Penyaluran Pembiayaan Naik 4 Kali Lipat Tahun Ini

ADVERTISEMENTS

ALAMI salurkan pembiayaan di tahun 2021 mencapai Rp 1,25 triliun

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — CEO ALAMI Group Dima Djani menargetkan, penyaluran pendanaan ALAMI pada tahun ini bisa mencapai tiga sampai empat kali lipat dari pencapaian 2021. Pada tahun lalu, total penyaluran pendanaan perusahaan teknologi keuangan berbasis syariah itu sebesar Rp 1,25 triliun, maka target 2022 sekitar Rp 3,75 triliun sampai 5 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Harapannya (target) bisa tiga sampai empat kali lipat dari tahun sebelumnya,” ujar Dima kepada wartawan usai Peluncuran Impact Report di Jakarta, Selasa (6/9). Ia menambahkan, penyaluran pembiayaan perusahaan sudah hampir menembus Rp 2 triliun sepanjang semester satu 2022.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sementara, total dana yang telah disalurkan sejak ALAMI berdiri pada 2018 hingga 2021 telah mencapai Rp 4 triliun. “Itu akumulasi dari awal berdiri, walau memang akhir-akhir ini naik terus,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia di Hannover Messe 2024


Dima menjelaskan, pembiayaan paling banyak disalurkan ke sektor perdagangan barang konsumen yang begerak cepat (Fast Moving Consumer Good/FMCG), kesehatan, perikanan, dan energi. Hanya saja ia tak menyebutkan angka kontribusi masing-masing sektor secara lebih rinci.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dirinya melanjutkan, saat ini penyaluran pendanaan paling besar masih di Pulau Jawa. Meski begitu ada pula proyek yang dibiayai di luar Jawa seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.


“Karena yang sifatnya pertanian dan perikanan sudah ada banyak di luar Jawa. Kalau untuk (proyek) di Timur seperti Papua nanti dicek dahulu, namun untuk funders kita sudah ada di 34 provinsi,” jelas Dima.

Berita Lainnya:
Perhutani Gandeng Pabrik Gula Penuhi Bahan Baku Tebu Giling


Ia menambahkan, meski sekarang kondisi perekonomian sedang berada dalam ketidakpastian, namun kinerja ALAMI masih bagus. “So far okay, bahkan kalau untuk fintech syariah justru sumber cost of fund-nya itu ada juga tadi wadiah yang zero persen, jadi sebenarnya industri (syariah) lebih resilien dari sisi cost of fund dibandingkan konvensional,” tuturnya.


Perusahaan, lanjut dia, juga melihat adanya kenaikan suku bunga acuan. Meski sempat ada respon terkejut, tetapi menurutnya pemerintah sudah mengatur dengan baik.


“Jadi kita pun melihat, so far kita masih aman. Baik dari sisi kualitas aset yang yang kita salurkan,” katanya. Dima melanjutkan, selama pandemi industri keuangan syariah juga bisa lebih bertahan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi