“Kolera dan diare menyebar dengan cepat di distrik Punjab yang dilanda banjir, tempat tim dokter, sukarelawan, dan pemerintah provinsi merawat pasien,” kata Presiden Asosiasi Dokter Muda, Dr Salman Haseeb.
Haseeb mengatakan tim mereka telah mendirikan setidaknya 40 kamp medis sejauh ini di provinsi Punjab dan Sindh untuk merawat para pasien. “Situasi di provinsi Sindh dan Balochistan sangat berbahaya karena tim kami telah berjuang untuk menjangkau pasien karena hampir semua jalan utama telah hanyut oleh banjir,” katanya.
Dia mengimbau pemerintah provinsi Balochistan dan Angkatan Darat Pakistan untuk membantu mereka mencapai daerah-daerah yang tidak dapat diakses di provinsi barat daya melalui helikopter. “Jika penyakit ini tidak dikendalikan tepat waktu melalui bantuan medis yang efektif, ini bisa berubah menjadi bencana lain,” Haseeb memperingatkan.
Sejumlah badan amal dan organisasi kesejahteraan juga telah memobilisasi sumber daya dan tenaga mereka untuk mencapai daerah yang terkena dampak banjir untuk pekerjaan penyelamatan dan bantuan.
Sekretaris Layanan Kesehatan Yayasan Al-Khidmat, Dr Zahid Latif, mengatakan penyakit yang ditularkan melalui vektor menyebar di semua daerah yang dilanda banjir di seluruh Pakistan dan mereka telah mendirikan lebih dari 200 kamp medis sejauh ini dan merawat sekitar 70 ribu pasien untuk penyakit ini.
Lebih dari 1.000 dokter dan paramedis telah bekerja dengan yayasan tersebut di distrik-distrik yang terkena dampak banjir di provinsi Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan untuk memberikan bantuan kepada para korban.
“Wabah penyakit di semua kabupaten yang terkena dampak banjir sangat serius dan dapat berubah menjadi darurat kesehatan jika tidak ditangani dengan baik dalam beberapa minggu ke depan,” ia memperingatkan, menambahkan bahwa wanita hamil dan anak-anak adalah yang paling terkena dampaknya.
“Kami akan mendistribusikan tas kebersihan di daerah yang terkena dampak minggu depan yang berisi sabun, pembalut wanita dan barang-barang lain yang diperlukan. Kami juga merencanakan rehabilitasi psiko-sosial dari orang-orang yang terkena dampak dengan bantuan sukarelawan kami,” kata Latif.
Sumber:
Sumber: Republika