Rabu, 01/05/2024 - 18:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Vietnam Ingin Perkuat Hubungan dengan Rusia

ADVERTISEMENTS

Hubungan antara Rusia dengan Vietnam sudah erat sejak era Uni Soviet.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 HANOI — Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh mengatakan negaranya selalu menghormati hubungan dengan Rusia. Ia berharap kedua negara dapat meningkatkan kerjasama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Pernyataan ini Chinh sampaikan dalam pidato yang disiarkan secara virtual di Forum Ekonomi Timur Jauh, di Vladivostok, Rabu (7/9/2022). Ia mengatakan Vietnam yang juga ingin memperkuat hubungan dengan Eropa dan Amerika Serikat (AS) masih sekutu terdekat Rusia di Asia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Hubungan antara Rusia dengan Vietnam sudah erat sejak era Uni Soviet ketika kedua negara berhaluan komunis. Dalam forum yang sama Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dengan Ukraina mempercepat poros ke Asia terutama China.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Rusia dan Jerman Meminta Iran Menahan Diri


Selama 300 tahun Rusia melihat Barat untuk pertumbuhan ekonomi, teknologi dan gagasan revolusioner. Dalam masa itu Rusia juga dua jajah dua kali oleh Barat yakni Napoleon dan Hitler.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Tapi menurut Putin saat ini Barat sudah gagal karena berusaha dengan agresif mengisolasi Rusia dengan sanksi-sanksi yang menghancurkan ekonomi. Sementara Asia bangkit untuk meraih masa depan.

Berita Lainnya:
Serangan Terhadap Petugas Keamanan Rusia Terus di Kaukasus Utara


Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya memberlakukan sanksi paling berat ke Rusia dalam sejarah modern atas invasinya ke Ukraina. Putin mengatakan sanksi-sanksi tersebut mirip deklarasi perang ekonomi.


“Saya membicarakan demam sanksi Barat, dengan upaya berani dan agresif memberlakukan model perilaku ke negara lain, untuk merampas kedaulatan dan tunduk pada kehendak mereka,” katanya.


“Dalam upaya melawan jalannya sejarah, negara-negara Barat merusak pilar-pilar utama sistem ekonomi dunia yang telah dibangun selama berabad-abad,” tambahnya.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi