Minggu, 19/05/2024 - 00:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Riset: Hanya 1,1 Persen Karakter Muslim Tampil di Serial TV Populer

Dari penelitian itu, aktor Muslim sebagian besar absen dari acara TV populer.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 HOUSTON — Penelitian yang dirilis Annenberg Inclusion Initiative dari University of Southern California (USC) mengungkap sedikitnya karakter Muslim dalam serial televisi populer. Laporan tersebut mengamati 200 serial televisi berperingkat teratas dari 2018 dan 2019 yang ditayangkan di AS, Inggris, Australia dan Selandia Baru.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Dari penelitian itu, aktor Muslim sebagian besar absen dari acara TV budaya pop. “Muslim merupakan 25 persen dari populasi dunia namun hanya 1,1 persen dari karakter dalam serial televisi populer. Ini berpotensi menciptakan cedera dunia nyata bagi penonton, khususnya Muslim yang mungkin menjadi korban prasangka, diskriminasi, dan bahkan kekerasan,” kata Al-Baab Khan, penulis utama studi tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (8/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Studi USC memeriksa hampir 9.000 karakter yang berbicara dan dari studi tersebut diketahui bahwa rasio karakter non-Muslim dengan karakter Muslim adalah 90 banding satu. Juga ditemukan bahwa 87 persen dari serial yang diteliti tidak menampilkan karakter Muslim dan sekitar 8 persen dari program hanya memiliki satu aktor Muslim.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kisah Lahirnya Nabi Musa di Bulan Dzulhijjah


Selain itu, karakter Muslim tampaknya tidak tumbuh dari waktu ke waktu tanpa penambahan karakter Muslim dalam program dari 2018 hingga 2019. Laporan tersebut menyatakan bahwa penelitian ini menggambarkan realitas menyedihkan umat Islam di layar.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Bagi Muslim, ini mengirimkan pesan bahwa mereka tidak termasuk atau tidak penting. Bagi orang lain, kami berisiko menormalkan ketakutan, kefanatikan, dan stigmatisasi terhadap Muslim,” kata Riz Ahmed dari perusahaan produksi Left Handed Films, dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Acara TV adalah cerita yang kita bawa ke rumah kita, dan memainkan peran besar dalam membentuk bagaimana kita memahami dunia, satu sama lain, dan tempat kita di dalamnya. Studi ini mengingatkan kita bahwa dalam hal penggambaran Muslim, kita masih diberi diet stereotip dan penghapusan TV,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Menurut penelitian itu, hampir sepertiga dari karakter Muslim digambarkan di layar sebagai pelaku kekerasan dan hampir 40 persen menjadi target serangan kekerasan. Dan 37,2 persen karakter Muslim ditampilkan sebagai penjahat dan 15,7 persen bekerja sebagai penegak hukum.

ADVERTISEMENTS


Karakter Muslim laki-laki lebih cenderung digambarkan dengan pekerjaan daripada karakter perempuan, sementara karakter Muslim perempuan juga tunduk pada stereotip lain, termasuk lebih dari separuh perempuan mengenakan jilbab dibandingkan laki-laki yang mengenakan berbagai pakaian jalanan.

ADVERTISEMENTS


Studi ini juga menunjukkan bahwa wanita Muslim sering digambarkan sebagai penuntut atau tunduk pada rekan pria mereka. Ahmed menilai, jaringan dan layanan streaming perlu merangkul tanggung jawab mereka untuk memastikan Muslim dari semua latar belakang melihat diri mereka tercermin dalam acara TV favorit.

Berita Lainnya:
Tiga Ciri Orang Yang Sulit Mendapatkan Rezeki


“Dan mereka akan bijaksana untuk merangkul peluang besar ini untuk menjangkau dan terhubung dengan audiens global yang kurang terlayani, tidak hanya sebagai bagian dari tren keragaman yang lewat tetapi sebagai perubahan yang menentukan menuju penceritaan cerita yang inklusif,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi