Jumat, 26/04/2024 - 20:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat Bonanza Libatkan KNKT

ADVERTISEMENTS

Hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat ini harus disampaikan secara transparan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, investigasi terhadap jatuhnya pesawat latih Bonanza T-2503 di Selat Madura akan segera dilakukan. Yudo mengungkapkan, ia telah menunjuk Inspektur Jenderal AL (Irjenal) Laksda Sunaryo sebagai kepala tim investigasi dan bakal melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Nanti akan kita libatkan KNKT sebagai lembaga negara yang memiliki kewenangan atau kompetensi dalam kecelakaan pesawat, akan kita libatkan KNKT selain Inspektur Jenderal AL kita tunjuk bersama Komandan Puspenerbal dan juga akan melibatkan tim dari KNKT,” kata Yudo kepada wartawan di Jakarta Utara, Ahad (11/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kepala Digunduli, TikToker Galih Loss: Saya Minta Maaf Kepada Seluruh Umat Muslim


Yudo menegaskan, hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat ini harus disampaikan secara transparan. Sehingga hal serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

ADVERTISEMENTS


“Karena ini untuk evaluasi ke depan, jangan terjadi lagi terhadap pesawat-pesawat kita, sehingga hasilnya harus transparan,” tegas Yudo.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Keributan Oknum TNI AL dan Anggota Brimob di Pelabuhan Bergeser Sampai Polresta Sorong


Sebelumnya diberitakan, pesawat latih milik TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 dinyatakan hilang pada Rabu (7/9/2022) di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), yakni di Perairan Laut Selat Madura antara Kabupaten Bangkalan, Madura dan Gresik. Pesawat itu akhirnya ditemukan keesokan harinya, Kamis (8/9/2022) di kedalaman kurang lebih 15 meter.


Dua penerbang pesawat itu ditemukan dalam kondisi meninggal. Keduanya, yakni Kapten Laut (Anumerta) Yudistira Eka Permadi dan kopilot Letnan Satu Laut (Anumerta ) Dendy Kresna Bhakti.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi