Sabtu, 27/04/2024 - 05:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Sebut Kasus Cacar Monyet Pertamanya Berasal dari Jerman

ADVERTISEMENTS

Virus ini ditemukan pada seorang salesman berusia 29 tahun yang mengunjungi Jerman

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ISTANBUL — China pada Senin (19/9/2022) mengatakan kasus cacar monyet yang pertama ditemukan di negara itu berasal dari Jerman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Pengurutan gen menunjukkan bahwa jenis virus dalam kasus cacar monyet dari luar negeri sangat homolog dengan jenis di Jerman yang dikumpulkan pada 21 Juni,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rakyat Dunia Semakin Sadar Siapa Israel, Aktivis Pro Palestina Brussel Tuntut Setop Perang

China melaporkan kasus cacar monyet pertamanya pada Jumat lalu. Ditemukan di kota Chongqing, barat daya China.

ADVERTISEMENTS

Virus itu terdeteksi pada seorang berusia 29 tahun yang mengunjungi Jerman dari 2 hingga 8 September, lapor penyiar publik China CGTN. Setelah memasuki China, pasien menjalani masa karantina wajib Covid-19 karena perjalanan internasional.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Biden Desak Kongres AS Setujui Penjualan Jet F-15 ke Israel

Pihak berwenang China juga telah menempatkan pasien itu di bawah pengawasan medis. Pasien mengalami gejala cacar monyet, termasuk ruam, selama karantina.

Penyakit ini diketahui menjadi endemik di beberapa negara Afrika, wabah ini juga berkembang di beberapa negara Eropa dan Amerika Utara, yang telah menimbulkan kekhawatiran bahwa virus tersebut mungkin menyebar ke seluruh dunia.

sumber :

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi