BANDA ACEH – Selepas Ratu Elizabeth II tiada, Pangeran Charles digadang memegang takhta. Upacara resmi penobatan untuknya menjadi raja secara resmi pun bakal digelar.
Penobatan resmi bagi Raja Charles akan digelar tahun depan. Istana Buckingham sudah merencanakan akan menggelar upacara untuk momen tersebut di bulan Juni 2023.
Dilansir Bloomberg, upacara penobatan Raja Charles tepatnya akan digelar pada 3 Juni 2023 mengambil tempat di Westminster Abbey. Meski Charles sudah naik takhta semenjak dua hari setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia, upacara di bulan Juni akan menandai awal pemerintahannya sebagai raja.
Pangeran Charles. (dok.IST)
Bersama dengan Charles sebagai raja, Camilla Parker-Bowles juga akan dinobatkan sebagai permaisuri. Upacara tersebut akan melibatkan pendeta senior di mana Charles akan diberkati kemudian disahkan serta dipasangkan mahkota St. Edward di kepalanya secara resmi.
Charles sudah diproklamasikan sebagai pemegan kekuasaan Inggris dan wilayah persemakmuran pada 10 September tiga hari setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Dalam pesan yang ia sampaikan, Charles berjanji untuk mengikuti langkah mendiang sang ibu sekaligus Ratu dalam memegang kekuasaan.
“Saya berusaha mengikuti contoh inspiratif dalam menegakkan pemerintahan konstitusional dan untuk mencari perdamaian, harmoni, dan kemakmuran masyarakat dan wilayah persemakmuran dan wilayah di seluruh dunia,” tuturnya.
Meneruskan pemerintahan dari sang ibu, diungkapkan Charles juga bukan tugas yang mudah. Ia menyebut sosok mendiang Ratu Elizabeth II telah memberi sumbangsih yang besar saat menjalankan pemerintahan semasa hidupnya.
“Pemerintahan ibuku tiada bandingnya dalam durasinya, dedikasinya, dan pengabdiannya. Bahkan saat kita berduka, kita bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. Saya sangat menyadari warisan besar ini dan tugas dan tanggung jawab kedaulatan yang berat yang sekarang telah diserahkan kepada saya,” tukas Charles.
Sumber: Tabloidbintang
