Selasa, 30/04/2024 - 01:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Korban Banjir Venezuela Diperkirakan Bertambah

ADVERTISEMENTS

Wakil Presiden Venezuela mengatakan 43 orang dipastikan tewas dalam bencana itu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 CARACAS — Ratusan warga Venezuela bertebaran di jalan-jalan Kota Las Tejerias pada Selasa (11/10/2022). Mereka menggali dan mencari kerabat yang hilang di tengah meningkatnya jumlah korban tewas akibat banjir pada akhir pekan lalu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan, 43 orang dipastikan tewas dalam bencana itu. Sementara Presiden Nicolas Maduro sebelumnya mengatakan, sebanyak 100 orang mungkin tewas. Menurut Maduro, sekitar 56 orang masih dilaporkan hilang. Listrik dan jaringan telepon seluler di Las Tejerias telah dipulihkan, namun air bersih masih belum mengalir. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sebanyak 34.183 Warga Palestina Gugur Sepanjang 200 Hari Serangan Zionis Israel di Gaza
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Kami kehilangan segalanya,” kata seorang warga, Yolisman Marin, yang berada di tempat penampungan bersama suami dan dua anaknya. 

ADVERTISEMENTS


Banjir membawa lumpur, batu, pohon, dan puing-puing lainnya ke kota di negara bagian Aragua, Venezuela. Banjir juga menghancurkan rumah dan bisnis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pejabat pemerintah yang mengunjungi Las Tejerias berjanji untuk memulihkan semua rumah dan bisnis yang terkena dampak. Para pejabat memperkirakan, lebih dari 1.000 rumah hancur atau rusak.

Berita Lainnya:
Ada Pearl Harbor, Ternyata Hawaii tak Termasuk dalam Klausa Pertahanan Kolektif NATO


Pengungsi lainnya, Gabriel Castillo menceritakan pencariannya untuk mencari tanda-tanda keberadaan ibunya di antara lumpur. Castillo terbangun karena suara banjir. Dia meninggalkan rumah untuk melihat apa yang terjadi, tetapi ibu dan bibinya masih berada di dalam rumah ketika tertimbun lumpur.


Pada Selasa (11/10/2022), Jennifer Galendez, (46 tahun), menguburkan cucunya yang berusia satu tahun bernama Estefania. Cucunya tenggelam setelah air banjir menyapu rumahnya. Sementara suami Galendez, yang kakinya diamputasi karena diabetes, masih belum ditemukan. 


 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi