Rabu, 01/05/2024 - 18:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Sekjen PBB Ingin India Mobilisasi Negara G20 Bantu Negara yang Tertekan Utang

ADVERTISEMENTS

India akan mengambil alih kepresidenan G20 dari Indonesia

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

NEW DELHI — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres  meminta dukungan India dalam memobilisasi negara-negara G20 untuk membantu negara-negara berkembang yang dibebani utang. Sudah ada tiga tetangga India yang sedang mencari pinjaman kepada  Dana Moneter Internasional (IMF) karena kesulitan ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya mengandalkan dukungan India dalam memobilisasi negara-negara G20 seputar penghapusan utang,” kata Guterres kepada mahasiswa dan fakultas Indian Institute of Technology di Mumbai pada Rabu (19/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

India mengambil alih kepresidenan G20 dari Indonesia selama satu tahun mulai 1 Desember. Tetangga India, yaitu Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir mencari pinjaman IMF. Harga minyak yang tinggi mempersulit upaya negara-negara itu untuk pulih dari kerusakan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Prihatin dengan Keadaan di Gaza, China Serukan Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata

“Banyak negara berkembang berada pada atau mendekati kesulitan utang dan memerlukan tindakan multilateral, termasuk perluasan dan perpanjangan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang G20,” ujar Sekjen PBB itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Didirikan pada Mei 2020 selama pandemi, Inisiatif Penangguhan Layanan Utang G20 memungkinkan hampir 50 negara untuk menangguhkan 12,9 miliar dolar AS pembayaran layanan utang hingga akhir tahun lalu. Guterres mengatakan, perubahan iklim sudah memperlihatkan ancaman besar bagi ekonomi, pertanian, dan sektor pangan India. Kondisi itu juga berbahaya bagi kesehatan, kehidupan, dan mata pencaharian ratusan juta orang.

“Gelombang panas yang memecahkan rekor, kekeringan dan banjir di beberapa bagian India sudah menyebabkan malapetaka. Ini adalah pendahuluan dari apa yang akan datang tanpa tindakan iklim global yang jauh lebih besar,” ujar Guterres mengingatkan.

Berita Lainnya:
Perundungan Jadi Motif Penembakan di Sekolah Finlandia 

Guterres mengatakan, negara-negara anggota G20 bertanggung jawab atas 80 persen emisi global dan harus memimpin dalam upaya memotongnya. Negara-negara kaya juga harus secara finansial membantu negara-negara berkembang melakukannya.

“Saya telah menyerukan koalisi dukungan di seluruh negara termasuk India, dengan rencana ambisius untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan,” kata Guterres yang akan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri S. Jaishankar pada Kamis (20/10/2022).

Guterres juga mendesak New Delhi untuk mengutuk ujaran kebencian secara tegas, melindungi hak dan kebebasan jurnalis, aktivis hak asasi manusia, mahasiswa, dan akademisi, serta memastikan independensi peradilan. Pemerintah Modi berhadapan dengan kritik tajam internasional atas banyak kasus yang mendorong ideologi ekstrem kanan Hindu yang didukung negara.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi