Sabtu, 27/04/2024 - 04:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Yordania Menyambut Baik Penolakan Australia atas Yerusalem

ADVERTISEMENTS

Keputusan ini dinilai mencerminkan kepatuhan Australia pada posisinya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 AMMAN — Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania menyambut baik langkah pemerintah Australia yang membatalkan keputusan sebelumnya mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel dan menghentikan rencana pemindahan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan ini dinilai mencerminkan kepatuhan Australia pada posisinya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Keputusan ini mencerminkan kepatuhan Australia pada posisinya dalam menganggap Yerusalem sebagai masalah solusi akhir, yang diselesaikan dalam konteks negosiasi damai antara Palestina dan Israel,” kata juru bicara resmi kementerian, Sinan Majali dilansir dari Wafa, Kamis (20/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pejuang Gaza Bikin 15 Tentara Teroris Israel Tewas dan Luka Parah, Dibawa Pakai Helikopter ke 5 RS Berbeda


Majali menghargai penegasan Australia untuk mendukung solusi dua negara dan komitmennya untuk mendukung upaya internasional, yang bertujuan mencapai penyelesaian dua negara dan menghentikan dukungan untuk setiap proposal yang bertentangan atau merusak kebijakan ini.

ADVERTISEMENTS


Pihaknya menyambut baik sikap “positif” Australia, yang sejalan dengan hukum internasional. Menurutnya, Kerajaan sangat menghargai keputusan baru Canberra.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Cina Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Angkatan Laut 30 Negara


Sikap ini, kata dia, sejalan dengan upaya yang ditujukan untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh bagi konflik Timur Tengah.


Kementerian menekankan bahwa tidak ada alternatif untuk solusi dua negara yang mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dan mengakui negara Palestina di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, untuk hidup dalam damai dan keamanan bersama Israel sebagai cara untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi