Sabtu, 27/04/2024 - 07:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Kandungan: Operasi Caesar Jangan Dianggap Sebagai Kegagalan Ibu

ADVERTISEMENTS

Masyarakat biasanya menggunakan istilah persalinan normal vs caesar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. M Charnaen Ibrahim SpOG menilai operasi caesar sebaiknya tidak dianggap sebagai sebuah “kegagalan” di dalam proses persalinan. Sebab, setiap metode melahirkan bayi memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Sesar itu bukanlah suatu kegagalan, tapi itulah penentu akhir di mana perempuan bisa memilih tujuan dalam mempunyai anak, entah lewat bawah atau lewat caesar. Yang penting dia membuka dirinya, tujuannya, yaitu punya keluarga, bayi sehat, ibu sehat,” kata dokter lulusan Universitas Sriwijaya itu dalam bincang via virtual, Jakarta, dikutip Jumat (21/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menyebar Via Hubungan Seksual, Hepatitis akan Salip TBC Sebagai Infeksi Paling Mematikan

Dr Charnaen mengatakan biasanya masyarakat kerap menggunakan istilah persalinan “normal” yang dibandingkan dengan persalinan sesar. Persalinan normal dianggap lebih baik dibandingkan caesar.

ADVERTISEMENTS

Dr Carhnaen berpendapat bahwa istilah persalinan normal yang umum digunakan seharusnya bukan dikaitkan dengan proses persalinan melalui vagina. Persalinan normal harus dianggap sebagai persalinan dengan mempertimbangkan hasil akhir kondisi bayi dan ibu tetap sehat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kalau bagi saya, normal itu adalah bayi sehat dan ibu sehat. Itu dulu yang harus kita pegang. Lahir lewat bawah (vagina) disebut lahir alamiah dan tidak ada intervensi apapun, jadi lahirnya secara alami,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes

Dr Charnaen mengatakan terdapat kondisi tertentu yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan sesar. Menurut dia, dokter akan mempertimbangkan peluang mana yang lebih baik, persalinan melalui vagina ataukah sesar, sesuai dengan kondisi ibu dan bayi di dalam kandungan.

“Misalkan kita sudah usahakan sebisa mungkin dari awal kehamilan sampai usia 37 atau 38 pekan, itu kita lihat, kalau sudah optimal tapi ternyata hasilnya bayinya terlalu besar, bayinya sungsang. Atau katakanlah semuanya sudah bagus, bayinya pas dan ketuban oke, tapi panggulnya kecil lalu ketuban pecah duluan, itulah yang ujung-ujungnya tidak bisa dilahirkan lewat bawah,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi