Senin, 20/05/2024 - 04:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter: Jaga Daya Tahan Tubuh Penting Hadapi Varian Baru XBB

Menjaga daya tahan tubuh bisa dilakukan dengan terapkan hidup bersih dan sehat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga imunitas di masa pandemi COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. “Secara umum yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan imunitas adalah dengan pola hidup sehat seperti istirahat cukup, makan bergizi, minum cukup, olah raga, serta tidak konsumsi rokok maupun alkohol,” kata Agus Dwi Susanto dihubungi dari Jakarta, Kamis (27/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu mengatakan selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, masyarakat juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan melengkapi diri dengan vaksinasi. “Terutama di tengah kemunculan COVID-19 subvarian XBB maka sangat penting menjaga daya tahan tubuh, ditambah disiplin prokes dan vaksinasi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
RSCM Kembali Sukses Lakukan Transplantasi Hati pada Pasien Dewasa


Agus Dwi Susanto menambahkan, gejala COVID-19 subvarian XBB secara umum tidak berbeda dengan gejala COVID-19 varian Omicron. “Gejalanya seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, lemas dan pada beberapa orang bisa disertai keluhan sesak napas,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Meskipun demikian, kata dia, hingga saat ini belum ada bukti bahwa COVID-19 subvarian XBB dapat menimbulkan penyakit yang lebih parah.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Kendati demikian, secara umum varian Omicron maupun subvarian XBB tetap perlu diwaspadai dengan cara memperkuat prokes dan vaksinasi, terutama bagi mereka yang memiliki komorbid karena dikhawatirkan bisa memiliki gejala yang lebih berat sehingga harus waspada,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa per tanggal 23 Oktober 2022, jumlah penambahan kasus positif dalam satu minggu di tingkat dunia mencapai 2,98 juta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
IDI Ingatkan Ibu Hamil Jaga Nutrisi dan Periksa Kandungan untuk Cegah Stunting


“Kemunculan COVID-19 subvarian XBB di beberapa negara di dunia diprediksi akan menjadi subvarian penyebab kembalinya lonjakan kasus,” katanya.

ADVERTISEMENTS


Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO, kata Wiku, menyebutkan bahwa subvarian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di bulan Januari 2023, namun belum ada bukti bahwa subvarian ini lebih berbahaya secara klinis dari varian atau subvarian sebelumnya.

ADVERTISEMENTS


“Pada beberapa negara, kasus varian XBB juga dilaporkan bergejala ringan dan lebih cepat untuk pulih,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi