Sabtu, 27/04/2024 - 03:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Jasad Sahabat Nabi yang Dilindungi Allah SWT dengan Lebah Hingga Banjir 

ADVERTISEMENTS

Sahabat Nabi Muhammad SAW yang gugur di medan perang berdoa agar jasadnya dijaga

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA- Kekalahan kaum kafir Makkah pada Perang Badar, menyisakan dendam kesumat terhadap umat Islam, hingga pecahlah Pertempuran Uhud pada 7 Syawal. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Bagi orang-orang kafir Quraisy, Perang Uhud adalah ajang balas dendam. Mereka tidak pernah melupakan kemenangan Muslimin di palagan Badar, sekira satu tahun sebelumnya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Salah seorang pendendam itu adalah Sulafah binti Sa’ad. Wanita musyrik tersebut kehilangan putra kesayangannya, yang tewas dalam Perang Badar. 

ADVERTISEMENTS


Dari berbagai informasi yang diperolehnya, ia memastikan, sosok yang telah mengakhiri nyawa anaknya itu adalah Ashim bin Tsabit. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Maka beberapa pekan menjelang Perang Uhud, perempuan itu mengadakan semacam sayembara. 


Siapa pun orang Quraisy yang dapat membunuh Ashim akan diberinya hadiah dalam jumlah besar. Apabila seorang budak berhasil menumpaskan nyawa Muslim itu, ia akan dimerdekakan. 

Berita Lainnya:
Alasan Mulia di Balik Keputusan Sahabat Nabi Menikahi Janda


Amatlah banyak orang Makkah yang tertarik akan tawaran Sulafah. Ketika Perang Uhud terjadi, tidak sedikit prajurit musyrikin yang sengaja mencari-cari kesempatan untuk menemukan Ashim dan membunuhnya. 


Akan tetapi, sahabat Rasul SAW itu memiliki kemampuan bertarung yang di atas rata-rata. 


Walaupun semula berada di atas angin, pasukan Muslimin akhirnya mengalami kekalahan di medan Uhud. Begitu kembali ke Madinah, banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang bersedih hati. 


Mereka tidak mengira sebelumnya, kaum kafir dapat membalikkan keadaan hingga merebut kemenangan.


Dari Pertempuran Uhud, tidak kurang dari 70 orang Islam gugur sebagai syuhada. Banyak lagi di antara Muslimin yang luka-luka. Bahkan, Rasulullah SAW pun mengalami luka, yakni gigi gerahamnya patah serta bibirnya sobek. 


Kekalahan itu menjadi pelajaran yang amat berharga bagi Muslimin. Beberapa sahabat Nabi mengenang, dalam situasi kacau balau di akhir Perang Uhud itu, ada beberapa orang yang berhasil mengatasi serangan balik para prajurit musyrik. Di antaranya adalah Ashim bin Tsabit. 

Berita Lainnya:
Apa Saja Amalan yang Dapat Dilakukan Wanita Haid di 10 Hari Terakhir Ramadhan?


Baca juga: Pengakuan Mengharukan di Balik Islamnya Sang Diva Tere di Usia Dewasa


Itu soal yang tidak perlu diherankan. Bukankah Rasulullah SAW pernah mengingatkan, “Siapa yang hendak berperang, maka berperanglah seperti Ashim, kata seorang dari mereka.” 


Ya, sesudah Perang Badar dahulu, Ashim pernah mengungkapkan kepada Nabi Muhammad SAW tentang caranya bertempur. 


“Jika musuh berada di hadapanku seratus hasta, akan kupanah dia. Jika musuh mendekat dalam jarak tikaman lembing, aku bertanding dengan lembing sampai senjatanya itu patah. Namun, jika lembingku patah, kuhunus pedangku dan kulawan ia sampai titik darah penghabisan,” ujar Ashim.  


Tidak berapa lama seusai Perang Uhud, Rasulullah SAW memilih enam orang sahabat untuk melaksanakan suatu tugas penting.  

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi