Jumat, 26/04/2024 - 07:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp 21 Triliun, Total jadi Rp117 Triliun

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bertambah US$1,449 miliar atau setara dengan Rp21 triliun. Dengan demikian, total nilai proyek patungan Indonesia dan China itu bengkak hingga US$7,5 miliar atau setara Rp117 triliun. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Besaran biaya bengkak atau cost overrun proyek kereta cepat itu merupakan temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebelumnya, nilai awal proyek yakni US$6,071 miliar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Sekarang kami berada di angka US$1,449 miliar [US$1,5 miliar] sehingga total project cost menjadi US$7,5 miliar,” kata Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo pada Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Selasa (1/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Tiko menjelaskan bahwa ada beberapa komponen biaya yang tidak masuk perhitungan awal nilai proyek sebesar US$6 miliar.

ADVERTISEMENTS

Dia mengungkapkan pembengkakan biaya proyek paling besar pada pekerjaan tanah dasar (subgrade) dan terowongan (tunnel) sepanjang 4,6 kilometer (km) yang mengalami tantangan konstruksi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Beli Sepatu Rp 10 Jutaan Bea Masuk Rp 30 Juta, Netizen: Orang Becuk Mirip Kang Parkir Tempat Wisata

Selain itu, terdapat perbedaan asumsi cost overrun dengan pihak China terkait dengan biaya investasi persinyalan GSM-R 900 megahertz (mhz). Untuk itu, terdapat investasi sekitar Rp1,3 triliun untuk clearance menara-menara BTS di sepanjang jalur kereta yang dikerjasamakan dengan Telkomsel.

Kemudian, sejumlah biaya proyek yang belum masuk ke perhitungan awal nilai proyek sekitar US$6 miliar meliputi penyediaan listrik oleh PLN, integrasi dengan Stasiun Halim LRT Jabodebek, relokasi dari Stasiun Walini ke Padalarang, pengadaan lahan, hingga eskalasi terkait dengan inflasi dan penaikan UMR.

“China itu memang tidak memasukkan biaya-biaya dari pihak ketiga seperti dari sinyal GSM-R, capex konstruksi PLN, termasuk pajak atas sewa tanah. Jadi ada biaya-biaya yang tidak masuk pada nilai awal proyek yang sekarang kami sepakati harus masuk biaya proyek,” jelas Tiko.

Berita Lainnya:
Sahroni Sentil Heru Budi soal Jakarta Banjir dan Macet Parah: Jangan Diam Saja!

Oleh sebab itu, untuk memenuhi kewajiban setoran modal ekuitas PT Kereta Indonesia-China (KCIC), Kementerian BUMN mengajukan PMN senilai Rp3,2 triliun dari cadangan investasi 2022 pemerintah. PMN itu akan diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai lead consortium BUMN Indonesia pada KCIC.

Kendati demikian, hasil rapat memutuskan bahwa Komisi VI masih akan meminta penjelasan lebih terkait dengan tambahan PMN 2022 kepada KAI senilai Rp3,2 triliun.

“Atas rencana tambahan PMN tersebut akan dilaksanakan pendalaman lebih lanjut kepada PT KAI [Persero] dan PT KCIC,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi