Selasa, 30/04/2024 - 06:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Melonjak 11 Persen per September 2022

ADVERTISEMENTS

Intermediasi lembaga jasa keuangan konsisten tumbuh seiring kinerja perekonomian

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan meningkat 11 persen per September 2022. Hal ini menunjukkan fungsi intermediasi perbankan masih tangguh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pertumbuhan kredit perbankan ditopang oleh jenis kredit modal kerja dan korporasi yang masing-masing bertumbuh sebesar 12,26 persen serta 12,97 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Intermediasi lembaga jasa keuangan secara konsisten tumbuh seiring dengan kinerja perekonomian nasional. Kredit perbankan pada kuartal III 2022 tumbuh 11 persen secara tahunan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (3/11/2022).

ADVERTISEMENTS

Dari sisi lain, penghimpunan dana masyarakat perbankan atau dana pihak ketiga tumbuh 6,77 persen. Kenaikan ini didorong oleh simpanan giro dan tabungan yang masing-masing bertumbuh sebesar 13,52 persen dan 10,05 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Gelar RUPST, Cinema XXI Tebar Dividen Rp 666,75 Miliar Hingga Rombak Direksi

Pertumbuhan dana pihak ketiga juga diikuti dengan likuiditas perbankan yang masih memadai. Rasio alat likuid terhadap non-core deposit berada level 121,62 persen dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga sebesar 27,35 persen.

“Ketahanan permodalan industri jasa keuangan juga menunjukkan peningkatan dengan capital adequacy ratio mencapai 25,12 persen,” ucapnya.

Di tengah peningkatan kredit, Mahendra menuturkan risiko kredit perbankan masih terjaga. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah secara gross turun menjadi 2,78 persen, sementara rasio non-performing finance turun ke level 2,58 persen.

Sejalan dengan perbaikan keuangan dengan intermediasi perbankan itu, sambung dia, penyaluran pembiayaan multifinance atau leasing juga menunjukkan tren positif. “Penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan naik 10,68 persen per September yang didukung oleh pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi,” ucapnya.

Berita Lainnya:
OJK Segera Luncurkan Peta Jalan Penguatan BPR dan BPRS

Kemudian pembiayaan modal kerja melesat 27,1 persen, sedangkan pembiayaan investasi industri multifinance meningkat 21,7 persen. Selanjutnya, rasio pembiayaan bermasalah  trennya menurun menjadi 2,58 persen. “Dengan gearing ratio mencapai dua kali,” ucapnya.

Ke depan otoritas berupaya mencermati dan melakukan langkah mitigasi potensi risiko yang berdampak pada kinerja lembaga keuangan maupun stabilitas jasa keuangan. “Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan stabilitas sistem keuangan terjaga, termasuk mitigasi downside risk perkembangan ekonomi global,” ujarnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi