Selasa, 30/04/2024 - 03:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Pengadilan Belanda Penjarakan Aktivis Iklim yang Incar Karya Seni

ADVERTISEMENTS

Aktivis iklim dipenjara dua bulan atas tuduhan perusakan dan kekerasan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 AMSTERDAM — Sebanyak dua aktivis perubahan iklim dari Belgia dijatuhi hukuman dua bulan penjara oleh pengadilan Belanda. Mereka menargetkan lukisan terkenal Johannes Vermeer “Girl with a Pearl Earring” pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Sebuah karya seni yang tergantung di sana untuk dinikmati semua, untuk kita semua, telah dinodai oleh terdakwa yang merasa pesan mereka didahulukan dari segalanya,” kata jaksa penuntut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Jaksa penuntut umum telah meminta empat bulan penjara sebagai hukuman terhadap pelaku perusakan karya seni tersebut. Namun, hakim mengatakan, dia tidak ingin hukumannya membuat orang lain berkecil hati untuk berdemonstrasi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Perdana Menteri Qatar Sebut Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Fase yang Sulit


Kedua pria itu diadili melalui pengadilan jalur cepat atas tuduhan perusakan dan kekerasan terbuka terhadap lukisan itu. Sedangkan aktivis ketiga tidak setuju dengan persidangan yang dipercepat dan baru akan muncul di pengadilan pada Jumat (4/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ketiga pelaku perusakan lukisan ini adalah bagian dari kelompok iklim Just Stop Oil Belgia yang tidak berafiliasi dengan Just Stop Oil di Inggris. Just Stop Oil Belgia mengatakan putusan itu sebagai tindakan yang ironis.

Berita Lainnya:
China Diduga Intervensi Pilpres 2024 di Indonesia?


“Bukankah ironis bahwa aktivis iklim yang tanpa kekerasan menentang pembantaian massal kehidupan di Bumi dikutuk?” ujar kelompok melalui surel.


Tindakan penyerangan terhadap karya seni dilakukan untuk menyoroti perasaan yang sama saat melihat karya seni hancur dengan melihat planet Bumi hancur. Alasan ini memicu gelombang di beberapa negara Eropa melakukan penyerangan terhadap karya seni, meski beberapa hanya diamankan atau didenda tanpa ada hukuman sampai dipenjara. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi