Senin, 06/05/2024 - 01:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Starlink, Layanan Internet Milik Elon Musk yang Penuh Kontroversi

ADVERTISEMENTS

SpaceX mulai meluncurkan satelit Starlink pada tahun 2019 silam.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Perusahaan dirgantara SpaceX milik Elon Musk mulai memberikan akses internet gratis kepada Ukraina melalui layanan internet Starlink. Hal ini dilakukan tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Manfaat strategisnya jelas, yakni akses internet untuk rakyat Ukraina dan militer negara tersebut setelah Rusia mengganggu dan memutus koneksi internet sejak memulai invasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Teknologi ini telah berperan penting dalam memandu serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap sejumlah tank dan posisi militer Rusia. Namun, kini nasib akses internet gratis Starlink bagi Ukraina, mulai tidak pasti.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Seminggu setelah pertengkaran cuitan di Twitter dengan Duta Besar Ukraina Andrij Melnyk, Elon Musk mengatakan pada hari Jumat (14/10) bahwa SpaceX tidak akan lagi memberikan layanan Starlink secara gratis kepada warga Ukraina. Bahkan Pentagon dilaporkan telah diminta untuk membayar tagihannya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
TCL Luncurkan Televisi TCL Qled Pro C655, Ini Spesifikasinya


Bagaimana cara kerja Starlink?

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Program Starlink milik Elon Musk ini mampu memasok layanan internet ke daerah terpencil, di mana infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut masih sangat sedikit, contohnya seperti di laut, di kawasan pelosok yang jauh dari hiruk-pikuk kota, ataupun wilayah yang dibatasi akses internetnya oleh pemerintah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Starlink merupakan konstelasi satelit, menyediakan akses layanan internet dengan transportasi data melalui cahaya, hampir mirip dengan kabel serat optik. Transfer data ini difasilitasi melalui jaringan satelit kecil, yang akan berkomunikasi dengan penerima data di Bumi yang telah dirancang untuk itu.


SpaceX memiliki sekitar 3.000 satelit di Orbit Bumi rendah atau low Earth orbit (LEO), yakni wilayah di ruang angkasa dengan ketinggian di bawah 2.000 kilometer dari permukaan Bumi. Satelit-satelit tersebut berbagi orbit dengan teleskop luar angkasa Hubble dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Berita Lainnya:
Rusia Bakal Ambil Langkah yang Diperlukan Jika Nuklir AS Muncul di Polandia


SpaceX mulai meluncurkan satelit Starlink pada tahun 2019 silam. Perusahaan menyebutkan, mereka berencana untuk memperluas jaringan Starlink hingga 12.000 satelit. Masih ada kemungkinan untuk terus memperluas jaringan hingga 42.000 satelit.


Seperti halnya layanan internet satelit lainnya, diperlukan beberapa komponen, baik di darat maupun di langit, untuk dapat menyediakan akses internet melalui Starlink.


Pertama, untuk menghubungkan perangkat seperti ponsel dan komputer ke satelit terdekat, diperlukan perangkat penerima di darat. Perangkat penerima ini yang secara otonom akan menyelaraskan piringan penerima, yakni alat yang menyerupai parabola TV, dengan satelit yang tersedia. Kemudian, barulah koneksi internet dapat diakses dan digunakan.

sumber : DW

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi