Jumat, 24/05/2024 - 06:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Mimpi Adzan, Apa Tabirnya?

Tabir mimpi akan bergantung pada orangnya.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Seseorang memiliki mimpi yang berbeda-beda, dan bagaimana jika seorang muslim bermimpi adzan, apa tabirnya? Disebutkan bahwa tabir mimpi akan bergantung pada orangnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dikutip dari Buku Aneh dan Lucu, 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, Imam Ibnu Sirin adalah seorang ulama yang terkenal sangat ahli dalam bidang ta’bir mimpi. Namun perlu diperhatikan bahwa menta’birkan mimpi sesuai dengan keadaan orang yang mimpi.

Bisa jadi beberapa orang mimpi yang sama tetapi ta’birnya berbeda karena perbedaan keadaannya.

Berita Lainnya:
Ini Lima Profil Musisi Religi Indonesia Berikut Makna Lirik Lagu Islaminya

Diceritakan bahwa ada dua orang datang kepada Ibnu Sirin seraya menceritakan bahwa keduanya telah berimimpi adzan, lalu Ibnu Sirin menta’birkan kepada salah satunya bahwa dia akan berangkat haji dan kepada salah satunya lagi bahwa dia telah mencuri.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Orang-orang bertanya: Bagaimana engkau membedakan antara keduanya padahal mimpinya sama?! Dia menjawab: Adapun yang pertama, saya melihat padanya tanda-tanda orang shalih maka saya menta’wilkannya dengan ayat:

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ

Berita Lainnya:
Sembilan Hadiah Allah Bagi Orang yang Menjaga Sholat Lima Waktu

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji. (QS. Al-Hajj: 27)

ADVERTISEMENTS

Adapun orang kedua, saya tidak mendapatkan padanya tanda-tanda keshalihan, maka saya mentakwilkannya dengan firman Allah:

ADVERTISEMENTS

ثُمَّ اَذَّنَ مُؤَذِّنٌ اَيَّتُهَا الْعِيْرُ اِنَّكُمْ لَسَارِقُوْنَ

Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: “Hai kafilah, Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri”. (QS. Yusuf: 70)

Dalam kisah ini terdapat bantahan terhadap orang yang menta’birkan mimpi secara langsung tanpa melihat kepada keadaan orangnya terlebih dahulu. (Al-Qowa’idul Hisan fi Ta’wil Ru’a)

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi