Senin, 06/05/2024 - 09:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dedi Mulyadi Murka Minta Ganti Rugi Tanahnya yang telah Diserobot Perusahaan Pangan, Ternyata…

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Kang Dedi Mulyadi Menghadiri sebuah acara proyek penanaman tanaman pangan yang dibagikan dalam ungghan Youtube di kanal Kang Dedi Mulyadi Channel pada 11 November 2022.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Proyek program penanaman pangan dalam program Giat Ketahanan Pangan ini melibatkan perusahaan swasta, pemerintahan Desa beserta TNI yakni Dandim Purwakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam pertemuannya kang Dedi bertemu dengan sejumlah kepala Desa dan aparat lainnya bahkan perwakilan dari perusahaan dan Dandim.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal mengejutkan terjadi ketika kang Dedi saat tiba dilokasi peresmian program penanaman tanaman pangan ini.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Tiba-tiba kang Dedi berseloroh bahwa ada sebagian tanahnya yang terserobot oleh proyek penamanam tanamana pangan ini, dan minta pertanggung jawabannya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dihadapan para kepala Desa, bahkan turut hadir pula Wakil Bupati Purwakarta, kang Dedi memanggil perwakilan pihak perusahaan untuk menanyakan status tanahnya itu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Masjid Istiqlal Saat Hari Raya Idul Fitri

“Ini bapak garap tanah siapa? batasnya mana batasannya?,” tanya kang Dedi Mulyadi kepada perwakilan Perusahaan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Lanjut kang Dedi menegaskan bahwa tanahnya yang hampir satu hektar telah terserobot proses pembangunan proyek ini.

“Ini batasannya ambil tanah saya sebagian, hampir satu hektar,” tegas kang Dedi.

Kang Dedi terus meminta bentuk pertanggung jawabannya seperti apa kepada pihak perusahaan, sampai meminta sejumlah nominal untuk ganti rugi.

“Tiga ratus ribu per meter,” celetuk kang Dedi.

Menerima jawaban yang tak memuaskan, Kang Dedi meminta keterangan dari kepala Desa, tentang proses pengukurannya seperti apa.

“Kalau sudah keambil, tanggung jawabnya apa,?” tanya lagi kang Dedi

“ya nanti duduk bersama lagi,” jawab perwakilan perusahaan. 

Mendengar jawaban itu lantas kang Dedi meminta DP pembayaran tanah yang berkisar 3 miliar, sambil meminta dompet dari si perwakilan perusahaan.

Berita Lainnya:
Demokrat: Perlu Ada Satu Partai Besar Jadi Oposisi Pemerintahan

Kang Dedi lantas mengambil uang yang ada didalam dompet dari pihak perusahaan dan menyerahkan uang itu kepada salah seorang Kepala Desa.

Pemberian uang itu dianggapnya sebagai bentuk tanda insyaf dari perusahaan.

“Jadi yang punya tanah ini insyaf, dulu nambang sekarang ujar kang Dedi.

Usut punya usut, ternyata kabar tanah kang Dedi yang diserobot adalah tidak benar, Kang Dedi hanya nge prank pihak perusahaaan.

“Aslinya memang saya punya tanah disini?, kagak ada. Ada juga tanah perhutani,” ujar kang Dedi sambil diikuti gelak tawa.

Lanjut, kang Dedi Mulyadi memasuki ruangan peresmian, didampingi Komandan Dandim dari pihak TNI.

“Karena pertahanan negara itu, sangat tergantung pada ketahanan pangan rakyat,” tukas kang Dedi.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi