Sabtu, 27/04/2024 - 07:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Waketum Demokrat: Betul Pak JK, Ahoker Tidak Siap Kalah dan Pakai Politik Pecah-Belah

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -DPP Partai Demokrat sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Mohammad Jusuf Kalla (JK), yang menyinggung sikap pendukung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang masih belum bisamenerima kekalahan dari Anies Baswedan hingga saat ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pasalnya, hingga kini Ahoker, sebutan untuk pendukung Ahok, masih terus menunjukkan sikap antidemorkasi dan menyerang peserta pemilu dengan tudingan politik identitas dan lain-lain.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Endus Banyak Kejanggalan, Aktivis 98 dan Rohaniwan juga Ajukan Amicus Curiae

“Benar sekali Pak JK. Tidak siap kalah, maunya menang,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID, yang dikutip Redaksi, Selasa (29/11).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Benny menilai, para Ahoker terus menyerang rival mereka di Pilgub DKI 2017 dengan tudingan politik identitas dan menganggap yang tidak berpihak kepada mereka adalah anti-NKRI.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Prof Yusril Ihza Mahendra Cerita Sempat Dicaci-maki Usai Jadi Lawyer Tim Pembela Prabowo-Gibran

“Kalau menang mereka bilang kubu pro-Pancasila menang, kalau kalah menuduh yang menang kubu pro-Khilafah dan politik identitas yang dimainkan lawan,” sesalnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Benny, cara-cara yang demikian dilakukan Ahoker tersebut justru harus diwaspadai karena bisa memecah belah keutuhan bangsa.

“Cara politik memecah belah bangsa ala penjajah abad 18-19. Perlu waspada,” tandasnya. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi