Sabtu, 04/05/2024 - 00:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Denny JA Mengungkap Dilema Besar Megawati di Pilpres 2024

ADVERTISEMENTS

Megawati sebagai king maker harus memilih antara Ganjar, Prabowo, dan Puan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan, elektabilitas kader PDIP Ganjar Pranowo lebih tinggi (25,8 persen) dibandingkan Puan Maharani (2,9 persen). Padahal, dua tokoh ini digadang bakal diusung oleh PDIP pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024, mendatang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari mengatakan, karena elektabilitas keduanya yang berbeda juah membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pusing. Sebab, Megawati adalah salah satu king maker pada Pemilu 2024 nanti.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Megawati dihadapkan pada pilihan apakah akan mengusung Ganjar yang elektabilitasnya lebih tinggi atau tetap menyiapkan Puan Maharani. Apalagi, waktu menuju Pemilu tinggal 14 bulan lagi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ini Penjelasan DKPP Mengapa Beri Kerap Peringatan Keras Tapi tak Pernah Berhentikan KPU

Menurut Fitri, kondisi dilematis pertama yang dialami Mega adalah kemungkinan koalisi PDIP dengan Prabowo Subianto dari Gerindra. Dalam survei LSI tersebut, Prabowo memiliki elektabilitas 23,9 persen. “Tokoh-tokoh ini yang dianggap sebagai radar capres atau cawapres dari PDIP hari ini,” kata Peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari dalam pemaparan hasil survei LSI secara daring, Selasa (20/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Akan tetapi, Mega dinilai enggan jika Puan ataupun Ganjar menjadi cawapres bagi Prabowo. Dia memiliki pilihan lain untuk meninggalkan Prabowo dan mengusung kadernya sendiri sebagai capres.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dilema kedua, jika Mega akhirnya menyerahkan Puan sebagai cawapres untuk Prabowo, maka besar potensi bagi Ganjar akan dipinang oleh partai lain sebagai capres. “Dilema ketiga, jika menyerahkan Ganjar sebagai cawapres bagi Prabowo, bukankah elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan PDIP hari ini lebih besar dibanding Gerindra?” kata Fitri.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Momentum Penetapan Tersangka Bupati Sidoarjo Dipertanyakan

Menurut Fitri, sangat tidak mungkin jika PDIP mengusung Ganjar sebagai capres dan menjadikan Prabowo sebagai cawapresnya. Karena sejak awal Gerindra sudah menegaskan mengusung Prabowo sebagai Capres.

“Jika Ganjar dipilih maju sebagai capres PDIP, maka dilemanya terdapat di cawapresnya, karena mustahil Prabowo yang menjadi cawapres. Mustahil juga dari PKS, Demokrat dan Nasdem, karena mereka sebagai partai oposisi sedangkan PDIP partai posisi,” jelasnya.

Karena itu, pilihan tersisa bagi PDIP adalah mencari wakil dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan menjadikan Airlangga Hartarto sebagai cawapres. Selain Airlangga, ada Muhaimin Iskandar alias cak Imin dari PKB yang bisa sebagai cawapresnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi