Selasa, 30/04/2024 - 10:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Prasarana Jalan Masih Jadi Tulang Punggung Konektivitas

ADVERTISEMENTS

Indonesia masih tertinggal dari Malaysia terkait kualitas jalan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, prasarana jalan masih menjadi tulang punggung konektivitas. Terutama, jalan yang menghubungkan Jakarta sebagai pusat ekonomi dengan daerah-daerah lain.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Apalagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan target 97 persen jalan nasional dalam kondisi baik dan waktu tempuh 1,9 jam untuk setiap 100 km ruas utama,” kata Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hedy berharap Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) sebagai asosiasi profesi merupakan mitra Kementerian PUPR dapat lebih berperan dalam pengembangan jalan.

ADVERTISEMENTS

Karena itu, selama delapan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, kolaborasi profesional hingga akademisi pengembang jalan telah berhasil membangun 5.000 kilometer (km) jalan nasional.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Selain itu, lebih dari 1.750 km jalan tol juga telah dibangun dan dioperasikan. Capaian ini 10 kali lipat lebih produktif dibandingkan 36 tahun sebelumnya.

Berita Lainnya:
Prajurit TNI di Afrika Tengah Bantu Perawatan Helikopter Pakistan

Hedy berharap perjalanan pembangunan ini bisa terus memperbaiki peringkat kualitas jalan Indonesia di mata dunia.

Data tahun 2019, menempatkan Indonesia pada posisi ke-59 dari 141 negara terkait kualitas jalan. “Kita masih tertinggal dari tetangga. Singapura dan Malaysia pada urutan ke-1 dan ke-21,” kata Hedy.

Hedy mengajak para pemangku kepentingan pengembang jalan untuk peduli pada isu-isu terkini. Misalnya, kelengkapan standar konstruksi/pekerjaan jalan, ketepatan metode konstruksi dan pemanfaatan material, kompetensi dan profesionalitas pelaku konstruksi jalan, pengawasan atas penggunaan jalan secara berkesinambungan, hingga estetika.

Jalan harus dapat mewujudkan ruang jalan sekitar yang lebih menarik sehingga dapat dinikmati oleh publik dan tidak menjadi gersang dan tak terawat. “Jalan yang berestetika memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan dan menjadi daya tarik,” ungkap Hedy.

Hedy mengungkapkan jalan yang berestetika bisa dicapai dengan menata lanskap ruang milik jalan dengan tanaman hijau, mengurangi sebesar mungkin kerusakan bentang alam, mengendalikan erosi lereng dengan teknik non-struktural (vegetatif) atau kombinasinya dan integrasi desain yang selaras dengan pemandangan alam sekitar.

Berita Lainnya:
Puncak Arus Mudik Telah Terlewati, Jasa Marga: Lalu Lintas Terdistribusi Merata

Selain itu, pengembang jalan juga perlu mengakrabkan diri dengan teknologi jalan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ramah lingkungan yang dimaksud yakni penggunaan aspal daur ulang, campuran aspal hangat, dan perkerasan aspal berpori.

Jalan berkelanjutan yang ramah terhadap keanekaragaman hayati serta fauna melalui penyeberangan hewan. Hal ini memitigasi dampak kerusakan terhadap habitat dan pola hidup flora dan fauna yang sudah ada lebih dulu di lokasi pembangunan jalan.

Kemudian, jalan yang berkelanjutan juga harus berketahanan terhadap bencana alam, termasuk cuaca ekstrim. Mitigasi risiko bencana dan dampak kerusakan menjadi prioritas melalui metode yang tepat dan didukung sistem informasi yang andal.

Hedy menyambut baik penyelenggaraan Konferensi Regional Teknik Jalan (KRTJ) ke-15 yang terlaksana belum lama ini. Dalam ajang itu anggota HPJI dan masyarakat umum dapat merumuskan inovasi teknologi dan mencari solusi yang dapat diterapkan pada pembangunan jalan di Indonesia.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi