Selasa, 30/04/2024 - 15:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

 Putin: Barat Tolak Negosiasi Solusi Perang di Ukraina

ADVERTISEMENTS

“Kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi,” kata Putin.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MOSKOW — Rusia siap untuk berunding dengan semua pihak yang terlibat dalam perang di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dalam wawancara televisi pemerintah Rossiya 1 yang disiarkan pada Ahad (25/12/2022), Kiev dan pendukung Baratnya telah menolak untuk terlibat dalam pembicaraan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tapi itu terserah mereka, kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi, mereka yang menolak,” kata Putin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Putin mengatakan, Rusia bertindak dalam arah yang benar di Ukraina karena Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) berusaha untuk memisahkan Rusia. Washington membantah merencanakan keruntuhan Moskow.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menlu RI: Asia Pasifik Pemimpin Transformasi Digital Dunia

“Saya percaya bahwa kami bertindak ke arah yang benar, kami membela kepentingan nasional kami, kepentingan warga negara kami, rakyat kami. Dan kami tidak punya pilihan lain selain melindungi warga negara kami,” ujar Putin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Saat mendapatkan pernyataan tentang konflik geopolitik dengan Barat mendekati tingkat yang berbahaya, Putin menjawab: “Menurut saya itu tidak terlalu berbahaya.”

Presiden Rusia itu mengatakan, Barat telah memulai konflik di Ukraina pada 2014 dengan menggulingkan presiden pro-Rusia dalam protes Revolusi Maidan. Segera setelah revolusi itu, Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia mulai memerangi angkatan bersenjata Ukraina di timur Ukraina.

“Sebenarnya, hal mendasar di sini adalah kebijakan lawan geopolitik kita yang ditujukan untuk memisahkan Rusia, Rusia yang bersejarah,” kata Putin.

Berita Lainnya:
Populasi Eropa Diprediksi akan Berubah dalam Beberapa Dekade Ke Depan

Putin menyebut operasi militer khusus di Ukraina sebagai momen yang menentukan ketika Rusia akhirnya melawan blok Barat. Dia menyatakan, Barat telah berusaha untuk menghancurkan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Selain itu, Putin pun memberikan sorotan kondisi Rusia sebagai negara yang unik dan sebagian besar rakyatnya bersatu dalam keinginan untuk mempertahankannya. “Adapun bagian utama, 99,9 persen warga negara kita, orang-orang kita yang siap memberikan segalanya untuk kepentingan Tanah Air tidak ada yang aneh bagi saya di sini,” ujarnya.

“Ini sekali lagi meyakinkan saya bahwa Rusia adalah negara yang unik dan kami memiliki orang-orang yang luar biasa. Ini telah dikonfirmasi sepanjang sejarah keberadaan Rusia,” kata Putin. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi