Selasa, 30/04/2024 - 22:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ridwan Saidi Dinilai Jadi Penjaga Literasi Islam dan Betawi

ADVERTISEMENTS

Al Irsyad sebut Ridwan Saidi merupakan penjaga literasi Islam dan Betawi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA —  Budayawan Ridwan Saidi dikabarkan meninggal dunia di RSPI Bintaro, Tangerang Selatan, pagi ini. Pusat Dokumentasi & Kajian Al-Irsyad Bogor menyampaikan turut berduka cita dan kehilangan atas wafatnya beliau.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Dunia kebudayaan dan sejarah Indonesia, terkhususnya sejarah dan budaya Betawi, hari ini pasti merasakan duka yang teramat dalam atas berpulangnya ke rahmatullah, seorang tokoh yang akrab kami sapa dengan panggilan Babeh Ridwan ini,” ujar Ketua Pusat Dokumentasi & Kajian Al-Irsyad Bogor, Abdullah Abubakar Batarfie, dalam pesan yang diterima Republika, Ahad (25/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ridwan Saidi dikenal sebagai seorang politisi kawakan, pemikir, penulis, sastrawan dan budayawan ini. Bahkan, ia dapat disebut sebagai penjaga gawang Betawi, yang kental dalam mempertahankan tradisi Islam.

ADVERTISEMENTS

Abdullah juga menyebut sosoknya mungkin dapat dikatakan sebagai generasi terakhir yang begitu fasih melafalkan semua aspek sejarah dan budaya Betawi, dengan segudang karya tulisnya yang telah beliau bukukan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Al-Irsyad disebut sangat dekat dengan almarhum. Hubungan dekat ini terjalin sejak kedekatan sang ayah Abdurrahim bin Sa’idi dengan pendiri Al-Irsyad, Syaikh Ahmad Surkati.

Berita Lainnya:
Saat Eropa Berebut Timur: Napoleon Manfaatkan Pembenci Islam untuk Invasi Mesir

Dalam satu kesempatan, almarhum pernah bercerita kediaman tokoh Pembaharu Islam Indonesia yang disapanya dengan panggilan mualim Surkati ini, berikut madrasah Al-Irsyad yang dirintisnya, sudah menjadi rumah keduanya. Hal ini karena hampir sebagian besar aktivis senior Al-Irsyad di Jakarta merupakan sahabat-sahabat kecilnya,salah satunya almarhum Husein Badjerei.

“Jarak antara rumah kelahiran dan masa kecil Babe Ridwan di Gang Arab, Sawah Besar, dengan kediaman Mualim Surkati di Gang Solang,tidak begiitu jauh dan hanya ditempuh dengan berjalan kaki,” lanjutnya.

Bagi Al-Irsyad, Babeh Ridwan merupakan sosok yang memberi banyak informasi dan sejarah berharga tentang Al-Irsyad. Jejak keberadaan Al-Irsyad banyak tersebar dan masih dapat dijumpai di ibu kota Jakarta.

Hal ini berlaku sejak keberadaan Syaikh Ahmad Surkati di Kampung Pekojan sebagai kampung Arab pertama di Batavia dan tempat lainnya. Kampung Pekojan merupakan kota di mana Syaikh Surkati untuk pertama kalinya menetap hingga wafat, sejak kedatangannya di Batavia pada bulan Maret 1911.

Informasi berharga dari almarhum Ridwan Saidi ini dapat dipastikan tidak akan ditemukan di sumber manapun. Hal ini sama seperti saat Syaikh Ahmad Surkati terkena badai fitnah, karena membantu keluarga “kaum digulis”.

Berita Lainnya:
MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

Kala itu, istri dan keluarga para pejuang kemerdekaan ditahan oleh penjajah Belanda di Digul, termasuk foto Surkati saat pidato dan dikawal oleh Bang Jeni, jagoan betawi yang terkenal. Sayang, foto itu menurut beliau hilang karena banjir.

Dalam bukunya Islam dan Nasionalisme di Indonesia, Ridwan Saidi disebut banyak mengungkpan fakta sejarah tentang peran kebangsaan yang dilakukan oleh Syaikh Ahmad Surkati dan Al-Irsyad, terutama kiprah dan kontribusinya sebagai mentor dalam gerakan Jong Islamieten Bond (JIB).

Sebagai seorang budayawan dan sejarawan yang kritis, semua sejarah yang dituturkannya bernas dan sangat ilmiah. Ia didukung dengan data dan fakta, yang kesemuanya bersumber pada informasi dari sumber di zamannya.

Ketua Pusat Dokumentasi & Kajian Al-Irsyad Bogor ini juga menyebut sebagai penulis buku tentang seluk beluk sejarah dan kebudayaan Betawi, Babe Ridwan merupakan penjaga literasi budaya dan sejarah kota Jakarta. Hal ini ia lakukan melalui karya-karyanya yang monumental, yang mana disantap dan dilahap habis oleh jutaan para pembacanya. 

“Selamat Jalan Babeh Ridwan, Semoga dedikasimu menjadi inspirasi kita semua dan semoga amal baikmu diterima, baik iman dan Islamnya, husnul khatimah insya Allah,” lanjut dia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi