Sabtu, 04/05/2024 - 22:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

APLIKASITEKNOLOGI

400 Juta Data Pengguna Twitter Dikabarkan Bocor

ADVERTISEMENTS

Pada Sabtu lalu firma intelijen kejahatan dunia maya, Hudson Rock mengklaim telah menemukan ‘aktor ancaman yang kredibel’ yang menjual data Twitter yang dicuri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Database pribadi berisi sejumlah besar informasi termasuk email dan nomor telepon pengguna profil tinggi seperti AOC, Kevin O’Leary, Vitalik Buterin & lainnya,” kata Hudson Rock dalam sebuah tweet, dilansir dari Metro, Selasa (27/12). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam postingan tersebut, dia mengklaim data diperoleh pada awal 2022 karena kerentanan di Twitter. Hudson Rock mengatakan bahwa meskipun belum dapat sepenuhnya memverifikasi klaim peretas mengingat jumlah akun, dikatakan bahwa ‘verifikasi independen dari data itu sendiri tampaknya sah,’

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
TCL Luncurkan Televisi TCL Qled Pro C655, Ini Spesifikasinya
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Perusahaan keamanan Web3 DeFiYield juga melihat 1.000 akun yang diklaim dimiliki oleh peretas dan memverifikasi bahwa datanya ‘asli’.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Data yang dibobol tersebut diketahui berasal dari ‘Zero-Day Hack’ dari tahun 2021 yang memungkinkan peretas mengorek informasi pribadi yang kemudian mereka susun ke dalam basis data untuk dijual di web gelap. Bug itu ditambal pada Januari tahun ini.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kami telah melihat pelanggaran data seperti ini sebelum mengiklankan informasi pribadi di situs web untuk pembayaran yang ternyata sebagian besar tidak benar,” kata penasihat keamanan siber global, Jake Moore.

Berita Lainnya:
Mengapa Media Sosial Nggak Diboikot Pendukung Palestina?

Penjahat dunia maya sering meretas sebagian kecil data dan kemudian mengklaim memiliki jauh lebih banyak di database mereka untuk meningkatkan pembayaran uang tebusan. Namun, sebagian kecil dari data yang bocor telah dikonfirmasi dan dapat menimbulkan konsekuensi besar dengan informasi sensitif yang dicuri.

Moore telah menyarankan orang untuk tetap waspada terhadap email phishing dan serangan potensial lainnya yang sering terjadi setelah pelanggaran seperti ini. Penting juga untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk Twitter dan akun lain seperti dompet digital.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi