Selasa, 30/04/2024 - 16:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Xi Mantapkan Cengkraman Kekuasaan Selama 2022

ADVERTISEMENTS

Hubungan Barat dan China yang buruk diperparah kemitraan “tanpa batas” dengan Rusia

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BEIJING — Xi Jinping mengamankan masa jabatan ketiga pada bulan Oktober. Ia menjadi penguasa terkuat China sejak Mao Zedong. Xi didukung Komite Tetap Politbiro yang dipenuhi sekutu dan tidak ada tantangan dari politisi lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Jelang akhir tahun China dilanda gelombang unjuk rasa yang tidak pernah terjadi sebelumnya di masa pemerintahan Xi. Masyarakat memprotes kebijakan peraturan Covid-19 yang dianggap terlalu ketat sehingga mengganggu perekonomian dan psikologi warga.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Frustasi pada kebijakan nol-Covid-19 dan dampaknya tidak memberi gangguan yang berarti pada upaya Xi menambah masa jabatannya lima tahun lagi sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis China pada tahun 2020.

ADVERTISEMENTS

Pada tahun 2022 perekonomian China berada dalam jalur tumbuh sekitar 3 persen lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,5 persen. Kebijakan Covid-19 di negaranya menahan konsumsi dan mengganggu rantai pasokan sementara krisis di sektor properti masih berlanjut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Joe Biden Bahas Laut Cina Selatan Dengan Xi Jinping

Hubungan Barat dan China yang buruk diperparah kemitraan “tanpa batas” Xi dengan Moskow tepat sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Ketegangan dengan Taiwan yang didukung Amerika Serikat (AS) juga terus berkembang.

Kunjungan luar negeri pertama Xi sejak awal pandemi dilakukan untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September. Pada bulan November ia bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) di pertemuan G-20 di Bali, Indonesia.

Di bulan yang sama unjuk rasa pecah di berbagai kota di China. Warga memprotes kebijakan ketat Covid-19 yang sudah diterapkan selama hampir tiga tahun. Unjuk rasa menyebar pertama sejak 1989.

Pada bulan Desember China melonggarkan berbagai kebijakan Covid-19. Tapi di saat yang sama lonjakan kasus infeksi juga merangkak naik. Pakar kesehatan dunia memperingatkan cakupan vaksin yang tidak cukup dan sistem kesehatan yang tidak siap dapat kewalahan menghadapi ledakan kasus infeksi.

Berita Lainnya:
Kunjungan Xi Jinping ke Eropa dalam Lima Tahun Terakhir, Apa Agendanya? 

Selama berpuluh-puluh tahun China menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dan kunci utama rantai pasokan dunia. Perlambatan ekonomi atau disrupsi logistik terbaru baik karena Covid-19 atau ketegangan geopolitik dapat berdampak ke seluruh dunia.

Langkah Xi memantapkan cengkramannya dimulai sejak ia berkuasa satu dekade yang lalu. Ia membawa China ke arah yang lebih otoritatif dan yang menurut kritikus dapat menaikan resiko kesalahan dalam mengambil kebijakan.

Tidak setelah Kongres Partai Komunis China bulan Oktober lalu investor menjual aset Cina dan nilai mata uang yuan merosot ke titik terlemahnya dalam 15 tahu terakhir. Para investor khawatir di masa jabatannya ketiga Xi lebih fokus pada  keamanan dan ideologi.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi