Jumat, 26/04/2024 - 11:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Putin: Bertahun-tahun Barat dengan Munafik Yakinkan Rusia tentang Niat Damai

ADVERTISEMENTS

Rusia tidak akan pernah menyerah atau takluk pada upaya Barat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 MOSKOW — Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Barat telah menggunakan Ukraina untuk menghancurkan negaranya. Dia menegaskan, Rusia tidak akan pernah menyerah atau takluk pada upaya Barat tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam pesan Tahun Baru yang disiarkan Sabtu (31/12/2022), Putin mengatakan, peperangan Rusia di Ukraina bertujuan melindungi tanah air dan kemerdekaan hakiki rakyatnya. “Selama bertahun-tahun, elite Barat dengan munafik meyakinkan kami tentang niat damai mereka. Faktanya, dengan segala cara mereka mendorong neo-Nazi yang melakukan terorisme terbuka terhadap warga sipil di Donbas,” ujar Putin dalam pidatonya di hadapan para personel militer.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut Putin, Barat membual tentang perdamaian. “Ia sedang mempersiapkan agresi. Sekarang mereka secara sinis menggunakan Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan serta memecah belah Rusia,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Putin menegaskan, pemerintahannya tidak akan pernah membiarkan Barat melakukan hal tersebut. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, negaranya tidak akan menggunakan formula perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai dasar untuk negosiasi. Lavrov menilai, Kiev belum betul-betul siap melakukan perundingan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Rocky Gerung Prediksi Jokowi dan Prabowo Tak Lama Lagi Bersimpang Jalan Gegara Ini

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia, RIA, 29 Desember lalu, Lavrov secara khusus menyoroti keinginan Zelensky agar Rusia angkat kaki dari wilayah timur Ukraina dan Krimea. Meski hendak melakukan hal tersebut dengan bantuan Barat, Lavrov tetap menilai keinginan Zelensky merupakan “sebuah ilusi”.

Artinya Rusia menolak hengkang dari wilayah timur Ukraina. Hal itu pun sempat disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Dia mengatakan, Rusia tidak akan melepaskan kendali atas empat wilayah Ukraina yang sudah mereka aneksasi, yakni Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

“Tidak ada rencana perdamaian untuk Ukraina yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah (Ukraina) ke Rusia. Rencana yang tidak mempertimbangkan realitas ini tidak bisa damai,” kata Peskov, 28 Desember lalu.

Volodymyr Zelensky telah mempromosikan rencana perdamaiannya yang berisi 10 poin. Dalam rencana itu, Zelensky menghendaki agar seluruh pasukan Rusia angkat kaki dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional. Artinya Rusia harus menyerahkan kembali seluruh wilayah Ukraina yang sudah dianeksasinya, termasuk Krimea.

Berita Lainnya:
Kebakaran Klub Malam Istanbul Tewaskan Puluhan Orang

Pada 30 September lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan bergabungnya Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia, ke Rusia. Empat wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah pendudukan Rusia. Pada 23 hingga 27 September lalu, keempat wilayah itu menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Moskow mengklaim, sekitar 98 persen pemilih dalam referendum setuju untuk bergabung.

Ukraina dan sekutu Barat-nya menolak hasil referendum tersebut. Mereka menilai referendum itu telah diatur sedemikian rupa hasilnya oleh Moskow. Kendati ditolak dan ditentang, Rusia tetap melanjutkan rencananya untuk “merebut” keempat wilayah itu. Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia mewakili 15 persen dari luas wilayah Ukraina. Jika digabung, luasnya setara dengan luas Portugal.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi