Selasa, 30/04/2024 - 08:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

IMF: Ekonomi 2023 akan Lebih Sulit daripada 2022

ADVERTISEMENTS

Mesin utama pertumbuhan global diperkirakan melambat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 WASHINGTON — Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan, untuk sebagian besar ekonomi global, 2023 akan menjadi tahun yang sulit. Hal itu karena mesin utama pertumbuhan global, yakni Amerika Serikat (AS), China, dan Uni Eropa, mengalami perlambatan secara bersamaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Tahun baru akan menjadi lebih sulit daripada tahun yang kita tinggalkan. Mengapa? Karena tiga ekonomi besar, AS, Uni Eropa, dan China, semuanya melambat secara bersamaan,” kata Georgieva dalam program berita CBS “Face the Nation”, Ahad (1/1/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menperin: Currency Swap Jadi Opsi Jaga Ketahanan Manufaktur
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia mengungkapkan, untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, pertumbuhan China di 2022 kemungkinan berada pada atau di bawah pertumbuhan global. Lonjakan kasus baru Covid-19 di sana diprediksi akan memukul lagi perekonomian Negeri Tirai Bambu. Kondisi perekonomian China tentu turut berdampak pada kawasan dan dunia.

ADVERTISEMENTS

“Saya berada di China pekan lalu, dalam gelembung di kota di mana tidak ada Covid. Namun itu tidak akan bertahan begitu orang mulai bepergian. Untuk beberapa bulan ke depan, akan sulit bagi China, dan dampaknya terhadap pertumbuhan China akan negatif, dampaknya terhadap kawasan akan negatif, dampak terhadap pertumbuhan global akan negatif,” ucap Georgieva.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ada Negara yang Cegah DK PBB Wujudkan Gencatan Senjata di Gaza, China: Mereka Munafik

Sementara itu perekonomian AS, kata Georgieva, berdiri terpisah dan dapat menghindari kontraksi langsung yang kemungkinan menimpa sepertiga dari ekonomi dunia. “AS paling tangguh dan dapat menghindari resesi. Kami melihat pasar tenaga kerja tetap cukup kuat,” ujarnya.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi